KOMPAS.com - Erupsi Gunung Semeru pada Minggu (4/12/2022) pukul 02.46 WIB menyedot perhatian banyak orang, termasuk warganet di media sosial.
Bahkan, beberapa jam setelah gunung tertinggi di Pulau Jawa itu meletus, beredar kabar bahwa erupsinya berpotensi menyebabkan tsunami.
Tak main-main, kabar menyebutkan bahwa erupsi Gunung Semeru berisiko menimbulkan tsunami hingga ke Negeri Sakura, Jepang.
Lantas, benarkah erupsi Gunung Semeru menyebabkan tsunami?
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah meluruskan kabar yang tidak benar tersebut.
Berikut penjelasannya:
Baca juga: UPDATE Erupsi Gunung Semeru, Luncuran Awan Panas Guguran 6 Km dan Warga Evakuasi Ternak
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan bahwa informasi erupsi Gunung Semeru menyebabkan tsunami tidak bisa dipertanggungjawabkan.
Salah satu alasannya adalah gunung setinggi 3.676 meter itu termasuk gunung api darat yang jaraknya cukup jauh dari laut.
Jadi, bisa disimpulkan bahwa potensi letusan/pyroclastic/partial collapse tidak sampai ke laut dan tidak bisa menyebabkan tsunami.
"Kemudian, posisi Gunung Semeru berada di Selatan Jawa," kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, dalam keterangan resminya, Senin (5/12/2022).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.