KOMPAS.com - Sejumlah berita menghiasi laman Tren sepanjang Jumat (2/12/2022) hingga Sabtu (3/12/2022).
Informasi seputar jenis madu yang dapat menurunkan gula darah dan kolesterol, banyak mendapat perhatian khalayak.
Selanjutnya, ada pula berita soal sosok perempuan menangis yang keluar dari rumah Ferdy Sambo.
Ada pula, berita perihal link dan cara daftar Rekrutmen Bersama BUMN batch 2.
Selengkapnya, berikut berita terpopuler di laman Tren sepanjang Jumat (2/12/2022) hingga Sabtu (3/12/2022).
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa salah satu manfaat madu adalah bisa untuk menurunkan kadar gula darah dan kolesterol.
Temuan ini cukup mengejutkan, pasalnya madu yang 80 persennya adalah gula justru memberikan manfaat yang baik untuk tubuh, bahkan bisa menurunkan kadar gula dalam darah.
Dilansir dari Independent, para ahli mengatakan bahwa mengganti pemanis tambahan dengan madu dapat menurunkan risiko penyakit akibat gula berlebih.
Beberapa penyakit tersebut, di antaranya diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan penyakit hati berlemak non-alkohol.
Selengkapnya bisa disimak di sini:
Baca juga: Jenis Madu yang Bisa Menurunkan Gula Darah dan Kolesterol Tinggi
Terdakwa kasus dugaan pembunuhan berencana Brigadir J, Bharada Richard Eliezer alias Bharada E mengatakan melihat sosok perempuan menangis keluar dari kediaman Ferdy Sambo di Jalan Bangka, Jakarta Selatan.
Keterangan tersebut disampaikan Bharada E saat menjadi saksi untuk terdakwa Bripka Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (30/11/2022).
Kehadiran sosok perempuan menangis tersebut, diduga mengiringi perubahan kebiasaan Ferdy Sambo.
Selengkapnya bisa disimak di sini:
Sosok Perempuan Menangis Keluar dari Rumah Ferdy Sambo, Siapa Dia?
Sebuah unggahan berisi informasi mengenai tata cara membuat ramuan ketumbar yang diklaim bisa mengatasi penyempitan pembuluh darah viral di media sosial Twitter pada Kamis (1/12/2022).
Dalam twit tersebut awalnya disebutkan bahwa ada gejala-gejala dari penyempitan pembuluh darah, seperti kesemutan, kebas, sering menguap, migrain, mati rasa, berat nafas, dan lainnya.
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) sekaligus dokter spesialis Penyakit Dalam, Ari Fahrial Syam mengatakan bahwa ramuan atau obat herbal yang beredar di medsos itu sebaiknya tidak dijadikan patokan sebagai obat utama.
Ari mengimbau kepada masyarakat untuk tetap berhati-hati dengan klaim yang beredar. Ia juga menyarankan masyarakat untuk berkonsultasi ke dokter jika ada masalah kesehatan.
Selengkapnya bisa disimak di sini:
Ramai soal Ramuan Ketumbar Disebut Bisa Atasi Penyempitan Pembuluh Darah, Apa Kata Dokter?