Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Nonton MotoGP Setelah Era Valentino Rossi Jadi Kurang Seru?

Kompas.com - 02/12/2022, 13:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - MotoGP 2022 dinilai mulai kehilangan pamor dan ditinggal penontonnya seiring pensiunnya Valentino Rossi.

Dikutip dari Kompas.com, dalam beberapa balapan tahun ini, seperti di Portimao dan Jerez, jumlah penontonnya berkurang drastis.

Bahkan, pada saat GP Italia, di Sirkuit Mugello 2022 diketahui tiket yang terjual hanya setengah dari musim 2021. Hal ini disebut karena ada pengaruh dari Valentino Rossi yang pensiun usai musim 2021. 

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Marco Simoncelli Tewas di MotoGP Sepang 2011


MotoGP kehilangan gairah

Dengan pensiunnya Valentino Rossi, dan sebelum dia Casey Stoner, Dani Pedrosa, dan Jorge Lorenzo balapan MotoGP tampaknya kehilangan gairah.

Mantan pebalap Yamaha Jorge Lorenzo mengamini jika MotoGP sudah tidak semenarik saat era Valentino Rossi masih mengaspal di sirikuit.

Namun Lorenzo mengatakan, penyebabnya karena MotoGP kehilangan aspek rivalitas antar pebalap.

"Saat ini semua pengendara tampak berteman," kata Lorenzo dikutip dari Cycle World.

Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo. Setelah Valentino Rossi pensiun, nonton MotoGP dinilai kurang seruMotoGP via cycleworld.com Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo. Setelah Valentino Rossi pensiun, nonton MotoGP dinilai kurang seru

Lorenzo menyebut, Quartararo tidak berbicara dengan Bagnaia seperti dirinya berbicara dengan Rossi.

Termasuk Pecco (Francesco Bagnaia) tidak berbicara dengan Jorge Martín seperti Rossi berbicara dengan Stoner.

"Saat ini, mereka semua memiliki hubungan yang baik," ujar pemilik lima kali juara dunia itu.

Tidak ada drama rivalitas

Para pebalap MotoGP memacu motor mereka pada balapan GP Jerman di Sachsenring, Minggu (17/7/2016).ROBERT MICHAEL/AFP PHOTO Para pebalap MotoGP memacu motor mereka pada balapan GP Jerman di Sachsenring, Minggu (17/7/2016).

Menurut Lorenzo, tidak adanya rivalitas antar pebalap yang membuat balapan MotoGP membosankan dan tanpa greget.

Padahal, menurutnya faktor itu yang membuat penonton ikut bersemangat menonton balapan setiap pekannya.

"Saya sangat menghormati setiap pembalap, tetapi pertempuran yang kejam selalu membuat para penggemar bersemangat," tuturnya.

Dia masih mengingat tatapan tajam yang diberikan Gibernau kepada Valentino di Jerez

Juga pertarungan antara Rossi dan Stoner atau Rossi dan Biaggi.

Menurutnya persaingan itu nyata dan juga ditangkap oleh penonton.

"Sama halnya di Formula Satu, di mana rivalitas Lewis Hamilton versus Max Verstappen atau Verstappen versus Leclerc terlihat nyata. Anda bisa melihat semuanya di depan kamera," ungkap Lorenzo.

Baca juga: Profil Sirkuit Mandalika, Lombok, Trek Balap untuk MotoGP 2022

 

Persaingan Lorenzo dan Rossi

Lorenzo juga menceritakan bagaimana rivalitasnya dengan Valentino Rossi, meskipun keduanya pernah bersama-sama di tim Yamaha.

Dia mengatakan, tanpa kepribadian yang kuat, mungkin dirinya akan dipukuli secara psikologis karena Valentino Rossi mendapatkan semua perhatian.

Dia mengetahui semua orang mencintai Rossi, dan hal itu bisa membuatnya merasa sangat kecil. Tapi dia bertekad untuk mengalahkannya.

"Mengalahkan Rossi dengan motor yang sama memberi saya banyak kepuasan dan popularitas," kata dia.

Rivalitas Rossi dan Marquez

Sebelum pensiun, Valentino Rossi berpeluang besar meraih juara dunia MotoGP 2015 saat bersaing dengan Lorenzo dan dibumbui rivalitas Marc Marquez.

Drama terjadi antara Rossi dan Marquez di GP Argentina 2015. Berikut penuturan Lorenzo:

"Valentino bertanggung jawab atas kecelakaan Márquez , tetapi dia tidak meminta maaf setelah balapan. Marc tidak menyukainya. Saya pikir alasan Rossi akan mengubah segalanya.Márquez tidak benar-benar ingin saya memenangkan gelar; kami bukan teman," bebernya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com