Di Inggris, anak laki-laki aristokrat muncul dengan istilah singkat "rugger" dan "soccer" untuk membedakan antara Rugby Football dan Association Football.
Untuk mendukung argumen ini, ia mengutip sebuah tulisan di The New York Times, yang diterbitkan pada tahun 1905.
"Merupakan tren di Oxford dan Cambridge untuk menggunakan "er" di akhir banyak kata, seperti foot-er, sport-er. Karena asosiasi tidak menganggap "er" dengan mudah, kadang-kadang itu disebut sebagai soccer," kata Szymanski, mengutip tulisan The New York Times.
Menurutnya, istilah itu dikenal luas di Inggris selama paruh pertama abad ke-20.
Hal ini kemudian menjadi lebih lazim setelah Perang Dunia II, karena didorong oleh jumlah tentara Amerika di Inggris dan kegilaan dengan budaya Amerika yang muncul setelah perang.
Tetapi pada 1980-an, orang Inggris mulai menentang kata itu.
"Penetrasi permainan ke dalam budaya Amerika telah menyebabkan reaksi balik terhadap penggunaan kata soccer di Inggris," jelas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.