Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Warganet Keluhkan Kuota Indosat Makin Mahal, Ini Tanggapan IOH

Kompas.com - 07/11/2022, 16:05 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Unggahan soal harga paket kuota Indosat yang dianggap mengalami perubahan harga viral di media sosial, Twitter.

Pasalnya, warganet menilai bahwa harga paket kuota Indosat itu menjadi semakin mahal.

Twit itu diunggah oleh akun ini pada Minggu (6/11/2022) pagi.

"Ini indosat knp jadi mahal begini a**, bangkrut gw lama2," tulis pengunggah.

Dalam twit tersebut, pengunggah juga melampirkan daftar harga paket kuota Indosat dengan rincian sebagai berikut:

  • 1,5 GB = Rp 4.00 per 3 hari
  • 3,5 GB = Rp 9.900 per 5 hari
  • 5 GB = Rp 14.900 per 7 hari
  • 13 GB = Rp 50.000
  • 22 GB = Rp 59.900
  • 30 GB = Rp 69.900
  • 33 GB = Rp 74.900
  • 37 GB = Rp 79.900
  • 44 GB = Rp 100.000
  • Nelp = Rp 100.000 per 30 hari.

Baca juga: Fakta PHK Karyawan Indosat: Penyebab hingga Pesangon Capai Rp 4,5 M

Beberapa warganet ikut meninggalkan komentar di postingan tersebut. Beberapa dari mereka menyampaikan keluhan yang sama.

"Sama, udah makin mahal jaringan masih bapuk," tulis akun ini.

"Iya a***** promo nya abis, pdhal kemarin 20gb cmn 30k," ucap warganet lain.

Ada juga warganet yang merekomendasikan pengguna Indosat untuk membeli paket kuota di salah satu e-commerce karena disebut memiliki harga yang lebih murah.

Hingga Senin (7/11/2022), twit tersebut telah dikomentari oleh lebih dari 1.200 warganet, dibagikan kepada 989 akun, dan disukai hingga 6.059 pengguna Twitter.

Baca juga: Cara Tukar Poin buat Pelanggan Setia Indosat dan Telkomsel

Penjelasan IOH

SVP-Head Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchison, Steve Saerang mengatakan bahwa pernyesuaian harga yang dilakukan bukan semata-mata hanya untuk menaikkan harga saja.

"Penyesuaian harga dilakukan sesuai aturan yang berlaku seiring upaya peningkatan kualitas layanan dan pemberian nilai tambah bagi pelanggan melalui berbagai kolaborasi dengan mitra kami," terangnya, saat dikonfirmasi oleh Kompas.com, Senin (7/11/2022).

Ia menjelaskan bahwa selama ini paket kuota IOH, baik itu IM3 maupun 3 bisa dibeli melalui aplikasi masing-masing.

Untuk kuota IM3 dapat dibeli melalui aplikasi MyIM3. Sementara untuk kuota 3 bisa dibeli melalui aplikasi Bima+.

Harga paket kuota di masing-masing aplikasi juga sesuai dengan ketentuan harga yang transparan. Transparan artinya tidak ada syarat ketentuan tambahan lainnya.

"Dapat kami sampaikan bahwa harga paket internet yang tertera di aplikasi MyIM3 (IM3) dan Bima+ (3) adalah harga yang transparan dan tanpa syarat ketentuan tambahan," sambung Steve.

Sejauh ini, Steve mengungkapkan bahwa IOH terus berkomitmen untuk memberikan pengalaman terbaik bagi pelanggannya serta senantiasa menjaga kualitas layanannya.

"Ini sesuai dengan misi IOH untuk menghadirkan pengalaman digital kelas dunia, menghubungkan dan memberdayakan masyarakat Indonesia," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com