Celakanya, obat mujarab tersebut terdiri dari daging, darah, atau tulang manusia. Praktik kanibal yang bernama corpse medicine ini pun menjadi praktik umum selama ratusan tahun.
Seperti bangsa Romawi yang percaya bahwa darah gladiator atau ahli pedang dapat digunakan menyembuhkan epilepsi.
Atau di Inggris pada abad ke-17, di mana Raja Charles II dikenal menikmati King's Drop, minuman yang terbuat dari tengkorak manusia dan alkohol.
Dokter di masa Yunani Kuno percaya, rahim wanita digambarkan sebagai makhluk hidup terpisah yang memiliki pikiran tersendiri.
Menurut tulisan Plato dan Hippocrates, ketika seorang wanita membujang terlalu lama, rahim akan terlepas dan meluncur bebas dari tubuhnya. Hal ini disebut dapat menyebabkan wanita mati lemas, kejang, dan histeria.
Untuk mencegah rahim "berjalan-jalan", wanita zaman dahulu dinasihati untuk menikah muda dan melahirkan anak sebanyak mungkin.
Namun, pemikiran ini musnah setelah ditemukan bahwa rahim adalah bagian tubuh wanita yang ditahan oleh ligamen.
Baca juga: Penyebab Kanker Rahim dan Faktor Risikonya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.