KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kota Semarang mencatat sudah ada 22 kasus leptospirosis di Semarang pada Selasa (25/10/2022).
Enam pasien di antaranya meninggal dunia akibat terinfeksi penyakit yang disebabkan oleh bakteri leptospira interrogans ini.
Sebagai informasi, leptospirosis juga dikenal sebagai penyakit penyerta banjir.
Penyakit leptospirosis adalah penyakit yang ditularkan melalui kencing tikus berupa bakteri yang masuk melalui kulit yang terluka atau selaput lendir pada saat kontak dengan banjir atau genangan air sungai, selokan atau lumpur.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Leptospirosis, dari Gejala hingga Pencegahannya
Namun, apakah leptospirosis bisa menular antar manusia?
Dilansir dari CDC, bakteri penyebab leptospirosis menyebar melalui urin hewan yang terinfeksi.
Kemudian, bakteri tersebut masuk ke air atau tanah dan dapat bertahan hidup di sana selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan.
Adapun hewan yang biasanya terinfeksi bakteri penyebab leptospirosis seperti babi, kuda, anjing, hewan pengerat, hingga hewan liar.
Sedangkan yang menjadi perhatian adalah ketika hewan-hewan tersebut terinfeksi, maka mereka mungkin tidak bergejala sama sekali.
Hewan yang terinfeksi dapat terus mengeluarkan bakteri ke lingkungan secara terus menerus atau sesekali selama beberapa bulan hingga beberapa tahun.
Sementara itu, manusia dapat terinfeksi melalui dua cara, yakni:
Dalam penularan, bakteri dapat masuk ke dalam tubuh melalui kulit atau selaput lendir (mata, hidung, atau mulut), terutama jika kulit rusak karena tergores.
Selain itu, minum air yang terkontaminasi juga dapat menyebabkan infeksi.
Meskipun penularan dari orang ke orang jarang terjadi, Better Health, menyampaikan hal ini bisa menular ke manusia lain melalui hubungan seksual dan menyusui.
Infeksi berulang dengan strain bakteri yang berbeda dapat menyebabkan penyakit berulang pada manusia.
Baca juga: Hati-hati, Ini 6 Gejala Leptospirosis hingga Penyebabnya
Orang dengan leptospirosis memiliki berbagai gejala sebagai berikut:
Penyakit ini umumnya berlangsung dari beberapa hari sampai tiga minggu, tetapi kadang-kadang bisa berlangsung lebih lama.