Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Apa Itu Leptospirosis, dari Gejala hingga Pencegahannya

Kompas.com - 28/10/2022, 08:05 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kasus leptospirosis baru-baru ini ramai menjadi perhatian masyarakat.

Setidaknya enam warga Kota Semarang, Jawa Tengah meninggal dunia akibat leptospirosis pada Selasa (25/10/2022).

Dinas Kesehatan Kota Semarang mencatat sudah ada 22 kasus leptospirosis di Semarang.

Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) DKK Semarang, Nur Dian Rakhmawati mengatakan, leptospirosis merupakan penyakit yang disebabkan bakteri leptospira interrogans yang disebarkan melalui urine atau darah hewan yang terinfeksi, seperti tikus, anjing, dan babi.

"Bakteri ini bisa menular ke tubuh manusia melalui urine hewan yang bercampur dengan air," ujar Nur kepada Kompas.com, Selasa (25/10/2022).

Kendati demikian, ia meminta agar warga Kota Semarang melindungi luka sekecil apa pun.
Menurut dia, bakteri leptospira bisa terkontaminasi melalui luka tersebut.

Baca juga: INFOGRAFIK: Waspada Leptospirosis

Berikut 6 hal yang perlu diketahui dari leptospirosis.

1. Dikenal penyakit penyerta banjir

Dikutip dari situs resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), leptospirosis dikenal sebagai penyakit penyerta banjir.

Penyakit ini merupakan salah satu penyakit yang ditularkan melalui kencing tikus berupa bakteri yang masuk melalui kulit yang lecet atau selaput lendir pada saat kontak dengan banjir atau genangan air sungai hingga selokan dan lumpur.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Penyakit Lupus dan Gejalanya


2. Gejala leptospirosis

Berikut ini adalah gejala penyakit leptospirosis yang dapat dirasakan oleh pasien yang terjangkit, yakni:

  • Demam mendadak
  • Lemah
  • Mata merah
  • Kekuningan pada kulit
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot betis
  • Diare
  • Ruam
  • Sakit perut

Banyak dari gejala ini dapat disalahartikan sebagai penyakit lain.

Selain itu, beberapa orang yang terinfeksi mungkin tidak menunjukkan gejala sama sekali.

Waktu antara paparan seseorang ke sumber yang terkontaminasi dan menjadi sakit adalah 2 hari sampai 4 minggu.

Baca juga: 4 Penyakit yang Kerap Muncul Saat Musim Hujan dan Cara Mencegahnya

3. Fase infeksi leptospirosis

Setelah COVID-19, cacar monyet, dan gagal ginjal akut, kini muncul kasus leptospirosis yang memicu kekhawatiran. Setelah COVID-19, cacar monyet, dan gagal ginjal akut, kini muncul kasus leptospirosis yang memicu kekhawatiran.

Dilansir dari CDC, infeksi leptospirosis biasanya dimulai tiba-tiba dengan demam dan gejala lainnya. Leptospirosis dapat terjadi dalam dua fase:

Halaman:

Terkini Lainnya

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com