Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Proses Operasi Zaman Kuno Sebelum Adanya Obat Bius

Kompas.com - 23/10/2022, 15:00 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Obat bius atau anestesi merupakan salah satu penemuan terpenting dalam ilmu kedokteran.

Dengan obat bius, pasien tak lagi khawatir merasakan sakit ketika operasi atau proses pembedahan.

Bius merupakan obat yang menyebabkan hilangnya sensasi sementara dengan mengganggu komunikasi saraf.

Bisa dibayangkan betapa menderitanya pasien ketika harus menjalani operasi tanpa adanya obat bius.

Hal inilah yang dirasakan oleh orang zaman dulu ketika anestesi belum ditemukan.

Lantas, bagaimana proses operasi zaman dahulu?

Pada tahun 1100-an, dokter biasa meletakkan spons yang direndam dalam opium dan jus mandrake pada tubuh pasien sebelum operasi, dikutip dari News18.

Dengan cara ini, pasien akan mendapatkan sedikit bantuan pereda rasa sakit.

Baca juga: Begini Cara Otak Kembali Sadar Setelah Anestesi

Menurut catatan Romawi, pada abad pertengahan, ramuan yang dinamakan dwale dibuat dengan tujuan memberikan kelegaan pada pasien setelah operasi.

Pasien ditidurkan dengan minuman dwale yang terbuat dari empedu babi hutan, bahan candu, jus mandrake, hemlock, dan cuka.

Sekitar tahun 1600-an, cairan penghilang rasa sakit diciptakan di Eropa dengan menggabungkan antara opium dan alkohol.

Operasi caesar dan amputasi tidak umum pada masa itu karena kurangnya dokter dengan keahlian yang dibutuhkan.

Mayoritas operasi gigi dilakukan pada periode itu karena lebih sedikit bahaya dan penderitaan yang terlibat.

Baca juga: Jenis Anestesi Berdasarkan Fungsinya

Pada 1846, operasi dilakukan pada orang-orang yang terjaga dan seringkali diikat di atas meja operasi, dikutip dari Live Science.

Adalah dr Thomas Dent Muuter, seorang ahli bedah plastik yang melakukan operasi radikal pada cacat parah sebelum ditemukannya anastesi.

Halaman:

Terkini Lainnya

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Tren
Tema Met Gala dari Masa ke Masa, 'Sleeping Beauties: Reawakening Fashion' Jadi Tajuk 2024

Tema Met Gala dari Masa ke Masa, "Sleeping Beauties: Reawakening Fashion" Jadi Tajuk 2024

Tren
Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Tren
Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Tren
Profil CNF Clairefontaine di Perancis, Tempat Pertandingan Indonesia Vs Guinea

Profil CNF Clairefontaine di Perancis, Tempat Pertandingan Indonesia Vs Guinea

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com