Dilansir WebMD, 10 Oktober 2022, menurut para peneliti sangat penting untuk menilai cara mengurangi paparan kontaminan ini selama kehamilan dan menyusui.
Meski begitu mereka menekankan bahwa manfaat menyusui jauh lebih besar daripada kerugian yang disebabkan oleh mikroplastik yang mencemari.
“Studi seperti kami tidak boleh mengurangi pemberian ASI pada anak-anak, tetapi sebaliknya, meningkatkan kesadaran publik untuk menekan politisi untuk mempromosikan undang-undang yang mengurangi polusi,” kata Notarstefano.
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan efek toksik mikroplastik pada garis sel manusia, hewan laboratorium, dan satwa liar laut, tetapi dampaknya pada manusia yang masih hidup masih belum diketahui.
Selain itu pada 2020, tim peneliti Italia juga mengidentifikasi mikroplastik dalam plasenta manusia.
Penelitian lain menemukan mikroplastik dalam darah manusia, susu sapi, dan botol polipropilen yang sering digunakan untuk memberi susu botol pada bayi.