Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Pantai Sampur Airnya Surut dan Kering, Warganet Kaitkan dengan Tsunami, Ini Kata BPBD Babel

Kompas.com - 13/10/2022, 11:28 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Unggahan video bernarasi air laut surut dan kering di Pantai Sampur, Kepulauan Bangka Belitung (Babel) viral di media sosial.

Video itu salah satunya diunggah oleh akun Facebook ini, Rabu (12/10/2022).

"Airnya pindah kemana nih..., Ada yang bisa jelaskan? Pantai Sampur Bangka air surut, Kepulauan Bangka Belitung," tulis pengunggah.

Dalam video, tampak puluhan masyarakat berdiri di tepi pantai yang airnya disebutkan sedang surut hingga kering.

Hingga Kamis (13/10/2022) siang, unggahan video tersebut telah disukai lebih dari 100 kali, dikomentari 54 kali, dan disaksikan 6.800 kali pengguna Facebook.

Baca juga: Viral, Video Petir Menyambar Puncak Merapi, Ini Kata BRIN dan BPPTKG

Warganet kaitkan adanya tsunami

Tak sedikit warganet yang mengaitkan fenomena air laut surut itu sebagai pertanda datangnya gelombang tsunami.

"Hati hati tsunami," tulis salah satu warganet.

"Bahaya itu..air rob dtg nnti.. tsunami," tulis warganet lainnya.

"Waspada tsunami," komentar warganet yang lain.

Baca juga: Viral, Video Petir Disebut Menyambar Candi Borobudur, Benarkah?

 Baca juga: Ramai Video soal Segel Meteran Listrik jika Rusak Disebutkan Bisa Kena Denda Rp 11 Juta, Ini Penjelasan PLN

Lantas, seperti apa penjelasan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Babel?

Kata BPBD Babel

Saat dikonfirmasi, Kepala BPBD Babel Mikron Antariksa mengatakan, fenomena tersebut adalah hal yang biasa.

Ia membenarkan bahwa lokasi dalam video viral ada di Pantai Sampur, Desa Kebintik, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Babel.

"Benar (Pantai Sampur). Hal tersebut dipengaruhi fenomena pasang surut yang biasa, terlebih gaya tarik bulan yang besar menyebabkan air surut sampai jauh," ujarnya, ketika dihubungi Kompas.com, Kamis.

"Tanggal 10 Oktober (2022) full moon dan tanggal 12 (Oktober 2022) masih besar pengaruhnya," imbuh dia.

Baca juga: Viral, Video Oknum Polisi Diduga Lecehkan TNI, Jilati Kue dan Beri Ucapan HUT Nyeleneh

Benarkah tanda tsunami?

Mikron menjelaskan, fenomena pasang surut dipengaruhi oleh Bulan yang saat ini dikenal sebagai musim barat. Bulan pun berada dekat dengan Bumi.

Untuk itu, ia mengimbau masyarakat tidak perlu kawatir. Sebab, air akan kembali ketika gaya tarik tersebut melemah atau saat akan pasang.

Dijelaskan Mikron, pasang tersebut adalah surut musiman dan Bangka Belitung tidak termasuk dalam lempeng aktif gempa yang akibatkan tsunami.

"Jadi jangan panik. Bangka Belitung masuk tipe pasut diurnal (tunggal) yang berarti dalam 1 hari terjadi 1 kali pasang, dan 1 kali surut," jelasnya.

"Bangka Belitung tidak masuk dalam patahan-patahan dunia, yang dapat mengakibatkan tsunami, malah harus lebih fokus ke patahan di daerah Sumbar," tutupnya.

Baca juga: Viral, Video Benda Bercahaya Merah Jatuh di Langit Aceh, Ini Penjelasan BRIN, BMKG, BPBD

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Tren
Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Tren
Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Tren
Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

Tren
Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com