Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Kondisi Gangguan Bipolar: Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

Kompas.com - 12/10/2022, 20:50 WIB
Alinda Hardiantoro,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Salah satu gangguan kesehatan mental adalah bipolar. Di Indonesia, bipolar lebih sering terdengar dibandingkan gangguan kesehatan mental lainnya.

Dilansir dari American Psychiatric Association, bipolar adalah gangguan otak yang menyebabkan perubahan suasana hati, energi, dan kemampuan seseorang.

Penderita gangguan bipolar akan mengalami keadaan emosional yang intens. Biasanya terjadi selama periode yang berbeda dari hari ke minggu atau disebut dengan episode suasana hati.

Meskipun gangguan bipolar bisa terjadi seumur hidup, penderita dapat mengelola perubahan suasana hati dan gejala lainnya dengan mengikuti rencana perawatan.

Baca juga: Mengenal Bipolar dari Faktor Genetik, Risiko hingga Pengobatannya

Gejala gangguan bipolar

Gangguan bipolar adalah kategori yang mencakup tiga diagnosis berbeda, di antaranya bipolar I (mania atau episode campuran), bipolar II (hipomania dan depresi), dan gangguan siklotimik (hipomania dan depresi ringan).

Menurut Healthline, penderita gangguan bipolar akan memiliki dua episode, yaitu mania dan hipomania serta depresi.

Mania adalah kondisi di mana penderita merasa sangat tinggi dan terlalu aktif. Sementara depresi adalah kondisi di mana penderita berada di titik rendah dan lesu.

Gejala gangguan bipolar bergantung pada suasana hati yang dialami dan bisa berlangsung selama berminggu-minggu atau lebih.

Baca juga: Berkaca dari Hobi SBY, Ini Manfaat Melukis untuk Kesehatan Mental


Berikut gejala gangguan bipolar dalam dua episode tersebut:

1. Mania dan hipomania

Dalam episode mania dan hipomania, penderita bipolar mungkin melakukan:

  • Rasa ingin belanja besar-besaran
  • Berhubungan badan tanpa kondom
  • Menggunakan obat-obatan
  • Sulit berkonsentrasi
  • Impulsif
  • Pikiran menggebu-gebu dan meloncat-loncat dari satu pikiran ke yang lain
  • Berbicara dengan cepat hingga orang lain kesulitan memahami
  • Delusi dan halusinasi (dalam kasus parah).

Hipomania umumnya berkaitan dengan gangguan bipolar. Kondisi ini mirip, namun tidak separah itu.

Hipomania tidak menyebabkan masalah di tempat kerja, sekolah, atau interaksi sosial.

Penderita dengan hipomania masih memperhatikan perubahan suasana hati mereka.

Baca juga: Ramai soal Bipolar, Kenali Gejala hingga Diagnosisnya

2. Depresi

Ilustrasi wanita sedang depresi.jcomp/ Freepik Ilustrasi wanita sedang depresi.

Ketika mengalami episode depresi, penderita bipolar mungkin akan mengalami gejala sebagai berikut:

  • Kesedihan yang mendalam
  • Keputusasaan
  • Kehilangan energi
  • Menurunnya minat pada aktivitas yang pernah dinikmati
  • Kekurangan atau kelebihan tidur
  • Pikiran bunuh diri
  • Merasa nilai diri rendah
  • Perubahan nafsu makan dan berat badan
  • Sering bersalah dan merasa tidak berharga.

Baca juga: 3 Tanda Kucing Sedang Mengalami Masalah Mental, Apa Saja?

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com