KOMPAS.com - Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, masih menyisakan duka mendalam bagi masyarakat.
Seperti diberitakan Kompas.com, Sabtu (7/10/2022), setidaknya sebanyak 678 orang menjadi korban, dengan 131 di antaranya meninggal dunia.
Tak hanya Indonesia, tragedi ini pun berhasil menyorot perhatian media asing.
Salah satu media Amerika Serikat, The Washington Post, turut mengungkap detik-detik tragedi Kanjuruhan yang menelan ratusan orang.
Melalui pemberitaan pada Kamis (6/10/2022) waktu setempat, mereka menyajikan detik-detik menegangkan itu dalam rangkaian video yang dihimpun dan sudah diverifikasi.
The Washington Post menuliskan, tak lama setelah laga Arema FC dan Persebaya Surabaya usai, polisi menembakkan setidaknya 40 butir amunisi tidak mematikan ke para suporter, baik di lapangan maupun tribun.
Sebagian gas air mata melayang menuju tribun 11, 12, dan 13.
Berikut detik-detik tragedi Kanjuruhan pada Sabtu (1/10/2022) malam, berdasarkan informasi yang dihimpun The Washington Post:
Baca juga: ACAB dan 1312 Ramai Disebut sejak Tragedi Kanjuruhan, Apa Artinya?
Wasit meniup peluit tanda pertandingan berakhir dengan kemenangan untuk Persebaya Surabaya.
Penonton pertandingan adalah Aremania, julukan untuk pendukung Arema FC, klub yang untuk pertama kalinya kalah dari Persebaya di kandang sendiri dalam 23 tahun.
Saat pemain Arema mulai meninggalkan lapangan, beberapa suporter turun dari tribun menuju lapangan untuk menghampiri pemain.
Sekitar pukul 21.45, ratusan penonton sudah berada di lapangan.
Dua menit setelah para pemain dikawal keluar lapangan, petugas keamanan mulai memukul mundur kerumunan dan membubarkan pendukung.
Petugas berseragam militer mulai mendorong massa agar kembali ke tribun 11, 12, dan 13.
Mereka menendang dan memukuli para pendukung dengan tongkat. Beberapa penonton tampak terjatuh saat mencoba memanjat pagar besi untuk kembali ke tribun.