Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Makanan Pedas Bisa Menyehatkan Tubuh?

Kompas.com - 02/10/2022, 14:00 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Sebagian besar masyarakat Indonesia menyukai makanan pedas termasuk sambal.

Jika rasa pedas tak bisa didapatkan dari lauk dan sayur mayur, maka kita akan mengolah sambal sebagai bumbu pendamping.

Pertanyaan yang sering muncul di benak orang yang tak tahan terhadap rasa pedas adalah, mengapa banyak orang tahan tersiksa rasa pedas? Dan apakah ada manfaatnya bagi kesehatan?

Seperti diketahui, terlalu banyak komposisi cabai justru bisa memicu gangguan pencernaan seperti diare hingga asam lambung.

Baca juga: Demi Cegah Inflasi Luhut Imbau Tanam Cabai Sendiri, Bagaimana Caranya?

Mengapa kita menyukai makanan pedas

Beberapa dari kita menyukai rasa atau sensasi pedas, namun beberapa lagi tak tahan terhadap pedas bahkan hanya dari bubuk merica atau lada sekali pun.

Dilansir dari Bigthink, banyak ilmuwan tertarik meneliti penyebab dari mengapa sebagian besar manusia menyukai citarasa pedas, rasa yang pada dasarnya menyakiti dan bisa mengiritasi indera pengecap.

Untuk mendapatkan sensasi pedas sendiri, manusia mengandalkan capsaicin, yaitu senyawa pada cabai yang bisa memicu rasa pedas dan panas.

Dr Paul Rozin, profesor dari Universitas Pennsylvania, Amerika Serikat, mengatakan bahwa manusia makan cabai karena ingin mendapatkan sensasi yang bisa memicu berbagai efek kejut dalam tubuh.

"Makan makanan pedas bisa memicu respons tubuh. Detak jantung meningkat, pernapasan meningkat, dan adrenalin keluar. Kita jadi merasa lebih hidup," ujarnya, dilansir dari sumber yang sama.

Sensasi ini, senada dengan sensasi ketika kita melakukan bungee jumping, naik wahana roller coasters, atau menonton film horor.

"Sensasi yang memicu adrenalin ini yang menarik kita, rasa sakit dan mengancam yang menyiksa, namun yang kita tahu semuanya akan berakhir dengan baik," ujar Rozin.

Baca juga: Mengapa Orang Suka Makanan Pedas?

Ilustrasi makanan pedasAlexPro9500 Ilustrasi makanan pedas

Manfaat makanan pedas bagi tubuh

Dicukil dari The Sun (1/9/2022), ada beberapa manfaat dari mengonsumsi makanan pedas.

Salah satunya dikatakan bahwa makanan pedas bisa membantu seseorang yang tengah menjalani program diet atau penyeimbangan berat badan.

Selain itu, makanan pedas juga terbukti bisa melancarkan metabolisme tubuh. Capsaicin dalam cabai bisa mendongkrak kemampuan tubuh dalam merombak lemak dan membakar lebih banyak energi.

Dalam membantu program diet, capsaicin bisa menstimulasi hipotalamus, bagian otak yang mengatur kode kenyang tubuh.

Jadi ketika sedang menjalankan program diet, tak ada salahnya menaburkan bubuk cabai untuk membantu metabolisme tubuh merombak lemak lebih maksimal sekaligus memperlambat keinginan makan.

Selain itu, makanan pedas juga bisa bermanfaat bagi tubuh seperti di bawah ini:

  1. Memperbaiki kesehatan jantung.
  2. Menurunkan berbagai risiko penyakit seperti diabetes tipe 2, gangguan kolesterol tinggi, stroke, dan tekanan darah tinggi.
  3. Meningkatkan bakteri baik dalam perut.
  4. Meningkatkan sistem imun.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Jadwal Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23, Kick Off Pukul 22.30 WIB

Jadwal Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23, Kick Off Pukul 22.30 WIB

Tren
Tarif Khusus Tiket Kereta Go Show Naik Per 1 Mei 2024

Tarif Khusus Tiket Kereta Go Show Naik Per 1 Mei 2024

Tren
Beli Pertalite di Batam Wajib Pakai Kartu 'Fuel Card' Mulai 1 Agustus

Beli Pertalite di Batam Wajib Pakai Kartu "Fuel Card" Mulai 1 Agustus

Tren
9 Fenomena Astronomi Mei 2024, Ada Hujan Meteor dan 'Flower Moon'

9 Fenomena Astronomi Mei 2024, Ada Hujan Meteor dan "Flower Moon"

Tren
Ramai soal Wilayah Indonesia Dilanda Suhu Panas di Awal Mei 2024, BMKG: Terjadi hingga Agustus

Ramai soal Wilayah Indonesia Dilanda Suhu Panas di Awal Mei 2024, BMKG: Terjadi hingga Agustus

Tren
Cerita Dante Lauretta yang Dibayar NASA Rp 16,2 Triliun untuk Cegah Asteroid Tabrak Bumi

Cerita Dante Lauretta yang Dibayar NASA Rp 16,2 Triliun untuk Cegah Asteroid Tabrak Bumi

Tren
Profil Calvin Verdonk dan Jens Raven, Calon Penggawa Timnas yang Jalani Proses Naturalisasi

Profil Calvin Verdonk dan Jens Raven, Calon Penggawa Timnas yang Jalani Proses Naturalisasi

Tren
Bisakah Suplemen Kesehatan Mencegah Kantuk Layaknya Kopi?

Bisakah Suplemen Kesehatan Mencegah Kantuk Layaknya Kopi?

Tren
Kasus Sangat Langka, Mata Seorang Wanita Alami Kebutaan Mendadak akibat Kanker Paru-paru

Kasus Sangat Langka, Mata Seorang Wanita Alami Kebutaan Mendadak akibat Kanker Paru-paru

Tren
Cara Buat Kartu Nikah Digital 2024 untuk Pengantin Lama dan Baru

Cara Buat Kartu Nikah Digital 2024 untuk Pengantin Lama dan Baru

Tren
Saat Warganet Soroti Kekayaan Dirjen Bea Cukai yang Mencapai Rp 51,8 Miliar...

Saat Warganet Soroti Kekayaan Dirjen Bea Cukai yang Mencapai Rp 51,8 Miliar...

Tren
Sejarah Tanggal 2 Mei Ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional

Sejarah Tanggal 2 Mei Ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional

Tren
7 Instansi yang Sudah Membuka Formasi untuk CASN 2024

7 Instansi yang Sudah Membuka Formasi untuk CASN 2024

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 2-3 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 2-3 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Daerah yang Merasakan Gempa Bandung M 4,2 | Madinah Banjir Setelah Hujan Turun 24 Jam

[POPULER TREN] Daerah yang Merasakan Gempa Bandung M 4,2 | Madinah Banjir Setelah Hujan Turun 24 Jam

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com