KOMPAS.com - Plt Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbud-Ristek Prof Nizam angkat bicara perihal video viral yang menampilkan Mendikbud Ristek Nadiem Makarim menyebutkan soal shadow organization di sebuah forum.
Menurutnya, shadow organization yang disebut oleh Nadiem tersebut merupakan sebuah tim Information and Technology (IT).
"Itu tim IT di bawah pusat data dan informasi (pusdatin) di bawah Sekjen," ujarnya kepada Kompas.com, Minggu (25/9/2022).
Baca juga: Viral, Video Semburan Lumpur di Ogan Ilir, Ini Dugaan Penyebabnya
Di Kementrian pendidikan ada shadow organization (organisasi bayangan) yang nampaknya menentukan segalanya. Apa organisasi itu? And who really the people in control? Kenapa harus ada organisasi shadow.. lalu Kementrian dan jajarannya jadi apa? pic.twitter.com/6AsUdKvLUp
— Imam Shamsi Ali (@ShamsiAli2) September 22, 2022
Baca juga: Ramai soal Anggaran Renovasi Ruang Kerja Nadiem Rp 5 M, Ini Penjelasan Kemendikbud
Sebelumnya, Video yang menampilkan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim menyebutkan sebuah "shadow organization" viral di media sosial, Twitter.
Nadiem mengatakan bahwa tim tersebut bukan merupakan vendor untuk Kementerian, melainkan memiliki posisi yang setara dengan Direktur Jenderal.
Sementara itu, Kepala Pusdatin Kemendikbud Ristek Hasan Chabibie menambahkan bahwa tim teknologi tersebut terdiri dari para ahli yang bertugas mengembangkan beragam platform.
"Tim teknologi yang disebutkan Mas Menteri ini adalah para ahli di bidang teknologi, data, dan aplikasi yang terlibat dalam merancang dan mengembangkan berbagai platform teknologi untuk sektor pendidikan," ujarnya terpisah, Minggu (25/9/2022).
Mereka imbuhnya, berkolaborasi intensif dengan Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kemendikbudristek serta unit-unit teknis terkait.
Adapun tim tersebut IT itu berasal dari GovTech Edu yang berada di bawah PT Telkom Indonesia.
Baca juga: Menteri Nadiem Makarim dan Sejumlah Pro Kontra yang Membuatnya Jadi Sorotan
Kolaborasi antara tim tersebut dengan jajaran Kemendikbud ini terjadi dalam pelaksanaan riset, pematangan konsep, pengembangan produk teknologi dan optimalisasi pemanfaatan layanan digital tersebut.
Transformasi digital yang dilakukan secara kolaboratif itu memberikan dampak yang dapat di rasakan langsung oleh berbagai pihak, seperti lebih dari 1,6 juta guru telah menggunakan Platform Merdeka Mengajar.
Kemudian, terbentuknya lebih dari 3.500 komunitas belajar para guru dan terkumpulnya lebih dari 55 ribu konten belajar mandiri.
Bahkan, dampak kolaborasi itu menghasilkan lebih dari 92 ribu konten pembelajaran yang diunggah oleh guru untuk menginspirasi sejawatnya.
Juga, terfasilitasinya pengembangan diri lebih dari 724 ribu mahasiswa melalui program Kampus Merdeka dan bergabungnya lebih dari 2.700 mitra industri ke dalam Kampus Merdeka.