Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Kemendikbud soal "Shadow Organization" yang Disebut Nadiem Makarim

Kompas.com - 28/09/2022, 08:05 WIB
Alinda Hardiantoro,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Plt Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbud-Ristek Prof Nizam angkat bicara perihal video viral yang menampilkan Mendikbud Ristek Nadiem Makarim menyebutkan soal shadow organization di sebuah forum.

Menurutnya, shadow organization yang disebut oleh Nadiem tersebut merupakan sebuah tim Information and Technology (IT).

"Itu tim IT di bawah pusat data dan informasi (pusdatin) di bawah Sekjen," ujarnya kepada Kompas.com, Minggu (25/9/2022).

Baca juga: Viral, Video Semburan Lumpur di Ogan Ilir, Ini Dugaan Penyebabnya

Baca juga: Ramai soal Anggaran Renovasi Ruang Kerja Nadiem Rp 5 M, Ini Penjelasan Kemendikbud

Sebelumnya, Video yang menampilkan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim menyebutkan sebuah "shadow organization" viral di media sosial, Twitter.

Nadiem mengatakan bahwa tim tersebut bukan merupakan vendor untuk Kementerian, melainkan memiliki posisi yang setara dengan Direktur Jenderal.

Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi (Kapusdatin) Kemendikbud Ristek M. Hasan Chabibie dalam penutupan International Symposium On Open, Distance, and e-Learning atau ISODEL 2021 pada Jumat, 4 Desember 2021.DOK. PUSDATIN Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi (Kapusdatin) Kemendikbud Ristek M. Hasan Chabibie dalam penutupan International Symposium On Open, Distance, and e-Learning atau ISODEL 2021 pada Jumat, 4 Desember 2021.

Sementara itu, Kepala Pusdatin Kemendikbud Ristek Hasan Chabibie menambahkan bahwa tim teknologi tersebut terdiri dari para ahli yang bertugas mengembangkan beragam platform.

"Tim teknologi yang disebutkan Mas Menteri ini adalah para ahli di bidang teknologi, data, dan aplikasi yang terlibat dalam merancang dan mengembangkan berbagai platform teknologi untuk sektor pendidikan," ujarnya terpisah, Minggu (25/9/2022).

Mereka imbuhnya, berkolaborasi intensif dengan Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kemendikbudristek serta unit-unit teknis terkait.

Adapun tim tersebut IT itu berasal dari GovTech Edu yang berada di bawah PT Telkom Indonesia.

Baca juga: Menteri Nadiem Makarim dan Sejumlah Pro Kontra yang Membuatnya Jadi Sorotan

Kolaborasi antara tim tersebut dengan jajaran Kemendikbud ini terjadi dalam pelaksanaan riset, pematangan konsep, pengembangan produk teknologi dan optimalisasi pemanfaatan layanan digital tersebut.

Transformasi digital yang dilakukan secara kolaboratif itu memberikan dampak yang dapat di rasakan langsung oleh berbagai pihak, seperti lebih dari 1,6 juta guru telah menggunakan Platform Merdeka Mengajar.

Kemudian, terbentuknya lebih dari 3.500 komunitas belajar para guru dan terkumpulnya lebih dari 55 ribu konten belajar mandiri. 

Program kampus merdeka

Mendikbud Nadiem MakarimDok. Kemendikbud Ristek Mendikbud Nadiem Makarim

Bahkan, dampak kolaborasi itu menghasilkan lebih dari 92 ribu konten pembelajaran yang diunggah oleh guru untuk menginspirasi sejawatnya.

Juga, terfasilitasinya pengembangan diri lebih dari 724 ribu mahasiswa melalui program Kampus Merdeka dan bergabungnya lebih dari 2.700 mitra industri ke dalam Kampus Merdeka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com