Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis Inggris, Anak Sekolah Lapar, Makan Karet hingga Pura-pura Makan

Kompas.com - 27/09/2022, 12:30 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

Guru beli pemanggang roti hingga sekolah defisit

Duncan mengatakan survei mengungkapkan bahwa guru bahkan sampai membeli pemanggang roti agar mereka dapat membagikan sarapan kepada anak-anak yang terlalu lapar untuk berkonsentrasi.

Sementara itu, sebuah sekolah di Streatham, London selatan mengatakan kondisi sekarang membuat dana cadangan sekolah yang sebelumnya digunakan pada 50 orang anak kini dipakai untuk mendukung 100 anak.

“Pemerintah tahu bahwa ketika anak-anak muncul di pagi hari dalam keadaan lapar dan kedinginan, sekolah akan turun tangan dan membantu. Tetapi tidak benar bahwa itu diserahkan kepada kami tanpa dukungan tambahan,” protes Presiden dari National Association of Headteachers Union, Paul Gosling.

Ia mengatakan tagihan energi yang besar dan tak adanya tambahan dana bisa membuat sekolah defisit jika diharuskan mendukung keluarga yang kesusahan.

Meski demikian Ia mengatakan para kepala sekolah menyambut baik pengumuman pemerintah pada minggu lalu yang menyatakan bahwa listrik dan sekolah akan diberikan keringanan.

Namun, para kepala sekolah masih mengkhawatirkan keringanan yang ditawarkan yakni hanya sementara hanya sampai 6 bulan saja.

Baca juga: Di Sidang Majelis Umum PBB, Menlu Retno Ingatkan Krisis Bisa Picu Perang Besar

Penyebab krisis dan inflasi di Inggris

Penyebab inflasi dari kenaikan harga pangan di Agustus 2022 di RI masih tinggi di atas 5 persen, lantaran terjadi permasalahan di sisi suplai. Artinya, harga bahan pangan menjadi naik diakibatkan oleh terbatasnya stok komoditas pangan di banyak daerah. Kenaikan harga pangan inilah yang menyebabkan inflasi pangan menjadi tinggi.SHUTTERSTOCK/SAUKO ANDREI Penyebab inflasi dari kenaikan harga pangan di Agustus 2022 di RI masih tinggi di atas 5 persen, lantaran terjadi permasalahan di sisi suplai. Artinya, harga bahan pangan menjadi naik diakibatkan oleh terbatasnya stok komoditas pangan di banyak daerah. Kenaikan harga pangan inilah yang menyebabkan inflasi pangan menjadi tinggi.

Dikutip dari NPR, krisis biaya hidup di Inggris terjadi sejak akhir 2021 didorong inflasi yang tinggi.

Krisis diperburuk dengan kenaikan pajak dan meroketnya harga energi menurut Intitute for Government.

Kenaikan upah yang terjadi belum mampu mengimbangi inflasi dan kenaikan pajak yang diumumkan tahun lalu di mana kenaikan cukup besar dibanding tahun 1990-an.

Indeks harga konsumen menurut Kantor Statistik Nasional Inggris naik sebesar 8,6 persen dalam 12 bulan terakhir.

Kenaikan gas yang semakin mahal dan gangguan akibat perang Rusia-Ukraina dinilai menjadi salah satu faktor adanya krisis.

Untuk diketahui Inggris mendandalkan gas untuk menghasilkan listrik yang kemudian mampu memanasi rumah.

Adanya masyarakat yang semakin kesusahan ini membuat rakyat merasa frustasi dengan berita-berita yang hanya fokus pada kematian Ratu Elizabeth.

Masyarakat menyoroti mau sampai kapan fokus terkait krisis di Inggris tak ditangani dan perhatian masyarakat soal fokus ini dialihkan.

Ratu Inggris meninggal dua hari usai menunjuk Liz Truss sebagai perdana Menteri Inggris yang baru.

Selain itu masyarakat menyoroti terkait proses pemakanan Ratu Elizabeth yang memakan banyak biaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com