Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Hasnaeni Moein Dijuluki Wanita Emas? Ini Asal-usulnya

Kompas.com - 24/09/2022, 18:04 WIB
Diva Lufiana Putri,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Wanita emas ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi anak perusahaan PT Waskita Karya, PT Waskita Beton Precast (WBP).

Wanita bernama lengkap Mischa Hasnaeni Moein ini resmi menjadi tersangka pada Kamis (22/9/2022) atas dugaan penyimpangan dan penyelewengan dana pada 2016-2020.

Namun demikian, saat Kejaksaan Agung (Kejagung) menggiring menuju mobil untuk dibawa ke Rumah Tahanan (Rutan) Salemba, Hasnaeni berteriak histeris.

Baca juga: Profil Hasnaeni “Wanita Emas”, Tersangka Kasus Korupsi Waskita Beton Precast

Lantas, mengapa Hasnaeni mendapat julukan Wanita Emas?

Asal mula julukan Wanita Emas

Julukan Wanita Emas kerap melekat dalam diri Hasnaeni Moein.

Ia mulai menggunakan panggilan Wanita Emas saat mencoba maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Tangerang Selatan pada 2010.

Diberitakan Kompas.com (6/3/2016), saat itu Hasnaeni berniat maju sebagai calon Wali Kota Tangerang Selatan dengan menggandeng Saeful Jamil.

Sayangnya, niat tersebut batal karena di pertengahan jalan, bakal calon wakilnya mengundurkan diri.

Emas sendiri merupakan kepanjangan dari Era Masyarakat Emas. Menurut dia, Emas adalah simbol dari kesejahteraan.

Baca juga: Siapa Paman Sam yang Menjadi Julukan Negara Amerika Serikat?

Hasnaeni Moein Wanita Emas di kantor DPD Partai Demokrat DKI Jakarta, Jumat (20/5/2016).KOMPAS.com/KAHFI DIRGA CAHYA Hasnaeni Moein Wanita Emas di kantor DPD Partai Demokrat DKI Jakarta, Jumat (20/5/2016).

Melalui nama Wanita Emas, Hasnaeni berharap bisa menjadi wanita yang membawa kesejahteraan untuk masyarakat luas.

"Emas itu sebenarnya adalah kepanjangan dari Era Masyarakat Sejahtara," tutur Hasnaeni dalam diskusi di Tebet, Minggu (6/2/2016).

Meski gagal mencalonkan sebagai wali kota, ia tetap menggunakan julukan Wanita Emas saat mempromosikan diri dalam kegiatan politik lain.

Misalnya, saat menjadi bakal calon Gubernur DKI Jakarta dalam Pilkada 2017. Ia konsisten menggunakan nama Wanita Emas dengan slogan "Menuju Jakarta Emas".

"Di DKI ini, saya membawa slogan Menuju Jakarta Emas. Tetap masih ada emasnya," kata dia, pada 2016 silam.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: 7 September 1813, Asal Usul Julukan Paman Sam untuk Amerika Serikat

Karier politik

Kendati tetap bertahan dengan slogan yang sama, keinginan mantan kader Partai Demokrat ini untuk menjadi pemimpin daerah harus pupus pada Pilkada 2017.

Dilansir dari Kompas.com, Jumat (23/9/2022), harapan Wanita Emas sirna setelah Partai Demokrat mengusung Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama Sylvia Murni dalam Pilkada DKI 2017.

Namun tak putus asa, Hasnaeni kembali maju sebagai calon legislatif (caleg) DPRD DKI Jakarta pada 2019.

Alih-alih melalui Demokrat, dia mengaku berniat mencalonkan diri lewat Partai PDI Perjuangan. Sayangnya, rencana pencalonan kembali tidak tidak terdengar.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Dewan Kolonel dan Dewan Kopral

Jejak bisnis

Hasnaeni Moein atau Wanita Emas di Seknas Badan Pemenangan Pemilihan Umum (Bappilu) Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Jalab Tebet Barat IX No. 17, Jakarta Selatan, Senin (20/6/2016).Kahfi Dirga Cahya Hasnaeni Moein atau Wanita Emas di Seknas Badan Pemenangan Pemilihan Umum (Bappilu) Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Jalab Tebet Barat IX No. 17, Jakarta Selatan, Senin (20/6/2016).

Selain menapakkan kaki di dunia politik, Wanita Emas juga dikenal dengan aktivitas bisnisnya.

Dikutip dari Kompas.com, Sabtu (24/9/2022), anak politikus PDIP Max Moein itu merupakan pemilik perusahaan PT Misi Mulia Metrical (MMM).

PT Misi Mulia Metrikal adalah bagian dari konsorsium perusahaan yang memenangi tender Pengusahaan Jalan Tol Semarang-Demak.

Selain PT Misi Mulia Metrical milik Wanita Emas, dalam konsorsium itu terdapat pula dua BUMN karya, yakni PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Baca juga: 5 Fakta ASN Tendang Motor Seorang Wanita di Sinjai, Korban Seorang Pelajar dan ASN Jadi Tersangka

Penunjukan konsorsium BUJT Tol Semarang-Demak tersebut tercantum dalam Surat Nomor PB.02.01-Mn/1347 tanggal 17 Juli 2019 perihal Penetapan Pemenang pada Pelelangan Pengusahaan Jalan Tol Semarang-Demak yang Terintegrasi dengan Pembangunan Tanggul Laut Kota Semarang.

Masa konsesi Jalan Tol Semarang-Demak yang Terintegrasi dengan Pembangunan Tanggul Laut Kota Semarang adalah selama 35 tahun, sejak surat perintah mulai kerja pertama diterbitkan oleh BPJT.

Pembangunan jalan tol dengan nilai investasi sekitar Rp 15,3 triliun ini ditargetkan akan berlangsung selama 2 tahun, dengan kebutuhan lahan mencapai 1.887.000 meter persegi.

Baca juga: Kontroversi Hasnaeni Wanita Emas, Tersangka Korupsi yang Histeris Saat Dibawa ke Rutan

(Sumber: Kompas.com/Alinda Hardiantoro | Editor: Rendika Ferri Kurniawan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

7 Tanda Tubuh Kelebihan Gula yang Jarang Diketahui, Termasuk Jerawatan

7 Tanda Tubuh Kelebihan Gula yang Jarang Diketahui, Termasuk Jerawatan

Tren
Wilayah Potensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 27-28 April 2024

Wilayah Potensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 27-28 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Media Korsel Soroti Shin Thae-yong, Thailand Dilanda Suhu Panas

[POPULER TREN] Media Korsel Soroti Shin Thae-yong, Thailand Dilanda Suhu Panas

Tren
Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com