Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tantan Hermansah
Dosen

Pengajar Sosiologi Perkotaan UIN Jakarta

Tantangan Sosiologis Generasi Digital

Kompas.com - 19/09/2022, 12:17 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

MERUJUK data Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa sekitar 27,94 persen penduduk Indonesia merupakan generasi kelahiran antara tahun 1997 – 2012. Saat ini mereka berusia antara 10 tahun sampai 24 tahun.

Para ilmuwan yang berkutat pada ilmu kependudukan mengategorikan mereka yang lahir tahun tersebut merupakan generasi Z. Oleh sejumlah ilmuwan lain, mereka juga disebut generasi native digital.

Namun, generasi digital ini memiliki sejumlah tantangan dan permasalahan yang harus dicermati oleh berbagai pihak.

Tantangan dan permasalahan ini bisa jadi sangat baru, tidak pernah terjadi atau dialami oleh generasi sebelumnya.

Artikel ini secara ringkas hanya ingin membahas tantangan-tantangan yang sifatnya sosiologis bagi generasi digital ini. Apa saja tantangan sosiologis yang akan dan sedang dihadapi oleh gen Z?

Tantangan sosiologis pertama adalah problem relasional. Generasi-generasi sebelumnya atau sebelum generasi Z ada, mereka memiliki karakter sangat komunitarian dan cair.

Hubungan atau relasi antarindividu dalam satu kelompok menghasilkan satu model masyarakat yang sangat guyub.

Masyarakat yang sangat guyub biasanya sukarela mengikatkan diri pada struktur dan sistem masyarakat, serta (harus) menerima apa yang ditetapkan dan digariskan di dalam masyarakat.

Dalam sosiologi, realitas itu disebut sebagai sistem sosial. Dengan kata lain, masyarakat non-generasi Z mengikatkan diri pada satu sistem dan struktur sosial yang dianggap baku.

Namun tidak demikian dengan generasi Z. Mereka terlahir pada suatu struktur masyarakat berbeda. Realitas kehidupannya banyak tidak in group dalam kelompok masyarakat seperti dipahami secara tradisional.

Mereka justru berelasi dengan entitas lain di luar. Mereka telah menjalin ikatan melalui suatu medium yang bernama internet.

Dari sini kemudian generasi Z mengalami problem relasi di mana tidak sedikit dari mereka yang tidak atau kurang berinteraksi dengan lingkungan sekitar tempat tinggalnya, tetapi begitu melekat dengan entitas di luar lingkungan sosialnya.

Dengan problem relasional ini maka tingkat kemelekatan dan kedalaman relasi dan cara generasi Z secara fisik dan lingkungan sosial tempat mereka hidup menjadi demikian rapuh dan lemah.

Mereka menjadi pribadi yang gampang terpengaruh narasi-narasi yang beredar pada ruang di mana mereka berinteraksi. Terkadang narasi itu memang tidak hadir seutuhnya.

Generasi Z memang menjadi native di dunia digital, tetapi mereka bisa menjadi stranger di lingkungan sosialnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Alasan Komisi X soal Anggota DPR Dapat Kuota KIP Kuliah

Alasan Komisi X soal Anggota DPR Dapat Kuota KIP Kuliah

Tren
Kebun Binatang di China Ubah Anjing Menyerupai Panda, Tuai Kecaman Pengunjung

Kebun Binatang di China Ubah Anjing Menyerupai Panda, Tuai Kecaman Pengunjung

Tren
Buntut Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Kemenhub Tuntut ASN Jaga Etika

Buntut Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Kemenhub Tuntut ASN Jaga Etika

Tren
Pekerjaan untuk Juru Parkir Liar Minimarket

Pekerjaan untuk Juru Parkir Liar Minimarket

Tren
Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Tren
Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

Tren
Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com