Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO Sebut Akhir Pandemi Covid-19 Sudah di Depan Mata, Kapan Status Itu Akan Dicabut?

Kompas.com - 15/09/2022, 12:51 WIB
Alinda Hardiantoro,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Direktur jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus menyebutkan bahwa akhir pandemi sudah ada di depan mata.

Pernyataan tersebut disampaikan berdasarkan data kasus Covid-19 di dunia menurun secara drastis sejak 2020.

Menurut Tedros, Covid-19 telah menewaskan jutaan orang dan menginfeksi 606 juta sejak muncul pada akhir 2019, pekan lalu turun ke level terendah sejak Maret 2020.

Baca juga: Ketahui, Ini Efek Samping Vaksin Covid-19 Booster

Dikutip dari The Guardian, jumlah kematian mingguan yang dilaporkan akibat Covid-19 mencapai angka terendah sejak Maret 2020.

"Kami tidak pernah berada dalam posisi yang lebih baik untuk mengakhiri pandemi," ujar Tedros.

"Kami belum sampai di sana (akhir pandemi), tetapi akhir sudah di depan mata," imbuh dia.

Baca juga: Benarkah Indonesia Sudah Endemi Covid-19 secara De Facto?


Lantas, apakah ini artinya pandemi Covid-19 segera berakhir dalam waktu dekat?

Upaya sudah on the track

Epidemiolog asal Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan, informasi dari WHO tersebut merupakan tanda bahwa upaya yang dilakukan oleh dunia dalam menghadapi pandemi Covid-19 sudah tepat.

"Sebetulnya upaya-upaya yang dilakukan dunia (menghadapi pandemi Covid-19) sudah on the track dan terlihat dari indikator, terutama di keparahan dalam hal ini angka kematian yang terus menurun," ujar Dicky kepada Kompas.com, Kamis (15/9/2022).

Menurutnya, terdapat dua tren positif akibat upaya pemerintah di berbagai negara dalam menghadapi covid-19, yakni program vaksinasi dan perubahan perilaku masyarakat di dunia.

"Akhir dari pandemi ini (memang) sudah kelihatan," terang Dicky.

Meskipun kasus infeksi di beberapa negara masih meningkat dan muncul subvarian baru, Covid-19 saat ini belum menyebabkan tren keparahan.

"Artinya daya upaya yang dilakukan berbagai negara, terutama Indonesia, itu sudah benar dan makanya ini adalah momentum untuk harus dipercepat," jelas Dicky.

Baca juga: Kasus Harian Covid-19 di Indonesia Menurun, Kapan Pandemi Berakhir?

Pencabutan status pandemi

Seorang wisatawan menghangat badan di sebuah perapian yang disediakan di lokasi Ilomata River Camp. Lokasi menjadi magnit bangkitnya ekonomi desa setelah lama didera pandemi Covid-19.ROSYID A AZHAR Seorang wisatawan menghangat badan di sebuah perapian yang disediakan di lokasi Ilomata River Camp. Lokasi menjadi magnit bangkitnya ekonomi desa setelah lama didera pandemi Covid-19.

Kondisi pandemi Covid-19 yang disebut sudah berada di akhir pendemi ini bisa menjadi momentum yang baik bagi masyarakat dunia untuk meninggalkan pandemi yang sudah terjadi beberapa tahun belakangan.

Halaman:

Terkini Lainnya

Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil Terjadi di Pasuruan, 3 Orang Meninggal Dunia

Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil Terjadi di Pasuruan, 3 Orang Meninggal Dunia

Tren
Kisah Pemuda China, Rela Hidup Hemat demi Pacar tapi Berakhir Tragis

Kisah Pemuda China, Rela Hidup Hemat demi Pacar tapi Berakhir Tragis

Tren
6 Alasan Mengapa Anjing Peliharaan Menatap Pemiliknya, Apa Saja?

6 Alasan Mengapa Anjing Peliharaan Menatap Pemiliknya, Apa Saja?

Tren
Pacitan Diguncang Gempa M 5,0 Selasa Pagi, Ini Wilayah yang Merasakannya

Pacitan Diguncang Gempa M 5,0 Selasa Pagi, Ini Wilayah yang Merasakannya

Tren
Analisis Gempa Pacitan M 5,0 Selasa Pagi, Disebabkan Deformasi Batuan di Lempeng Indo-Australia

Analisis Gempa Pacitan M 5,0 Selasa Pagi, Disebabkan Deformasi Batuan di Lempeng Indo-Australia

Tren
Peneliti Ungkap Suara Makhluk Hidup Terbesar di Dunia yang Sudah Berumur 12.000 Tahun

Peneliti Ungkap Suara Makhluk Hidup Terbesar di Dunia yang Sudah Berumur 12.000 Tahun

Tren
Gempa M 5,0 Guncang Pacitan, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,0 Guncang Pacitan, Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
6 Cara Intermittent Fasting, Metode Diet Isa Bajaj yang Berhasil Turun Berat Badan 12 Kg

6 Cara Intermittent Fasting, Metode Diet Isa Bajaj yang Berhasil Turun Berat Badan 12 Kg

Tren
Sidang SYL: Beli Kado dan Renovasi Rumah Pribadi dari Uang Kementan

Sidang SYL: Beli Kado dan Renovasi Rumah Pribadi dari Uang Kementan

Tren
Rincian Formasi CPNS Sekolah Kedinasan 2024, STAN Terbanyak

Rincian Formasi CPNS Sekolah Kedinasan 2024, STAN Terbanyak

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Disiarkan di RCTI, Kick Off 20.00 WIB

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Disiarkan di RCTI, Kick Off 20.00 WIB

Tren
Berawal dari Cabut Gigi, Perempuan Ini Alami Infeksi Mulut hingga Meninggal Dunia

Berawal dari Cabut Gigi, Perempuan Ini Alami Infeksi Mulut hingga Meninggal Dunia

Tren
Ramai soal Kepribadian Kucing Ditentukan oleh Warna Bulunya, Pakar: Tidak Selalu Kucing 'Oren' Barbar

Ramai soal Kepribadian Kucing Ditentukan oleh Warna Bulunya, Pakar: Tidak Selalu Kucing "Oren" Barbar

Tren
8 Suplemen untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh

8 Suplemen untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Tren
Profil Sadiq Khan, Anak Imigran Pakistan yang Sukses Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Profil Sadiq Khan, Anak Imigran Pakistan yang Sukses Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com