Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Analisis Peneliti Intelijen soal Fenomena Bjorka, Harus Segera Diantisipasi secara Serius?

Kompas.com - 13/09/2022, 13:30 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Media sosial Twitter beberapa waktu terakhir diramaikan dengan aksi dugaan peretasan yang dilakukan oleh seorang hacker bernama Bjorka.

Tak tanggung-tanggung, ia bahkan mengeklaim telah mencuri miliaran data penting milik pemerintah dan perusahaan.

Klaim data yang paling menggemparkan adalah surat milik Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan dokumen milik Badan Intelijen Negara (BIN).

Pemerintah pun segera membentuk tim khusus siber merespons kebocoran data oleh Bjorka tersebut.

Tim itu terdiri dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Cybercrime Polri, dan Badan Intelijen Negara (BIN).

Baca juga: Ramai Disebut Baru 2 Kali Vaksin gara-gara Bjorka, Luhut: Saya Sudah 4 Kali Vaksin


Lantas, seperti apa analisis peneliti intelijen soal fenomena Bjorka?

Ancaman siber harus segera diantisipasi

Ilustrasi Bjorka yang menjual 1,3 miliar data registrasi kartu SIM Indonesia berisi nomor HP dan NIK.KOMPAS.com/BILL CLINTEN Ilustrasi Bjorka yang menjual 1,3 miliar data registrasi kartu SIM Indonesia berisi nomor HP dan NIK.

Peneliti intelijen dan terorisme Ridlwan Habib menilai, langkah pemerintah dalam merespons kebocoran data oleh hacker bernama Bjorka sudah tepat.

"Ancaman siber dalam skala apa pun harus segera diantisipasi dengan serius, " ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (12/9/2022).

Menurut Ridlwan, hacker biasanya bergerak dalam dark web underworld yang berkomunikasi secara terbatas dengan code-code tertentu di komunitasnya.

Hacker jarang membawa dunia bawah tanah ke permukaan dengan akun Twitter atau grup Telegram.

"Saya duga hacker Bjorka ini lebih kepada bentuk protes pada pejabat negara yang dianggap menyepelekan ancaman siber," ujarnya.

Baca juga: Warganet Ikut Menyebarkan Data Pribadi yang Diungkap Bjorka, Adakah Sanksinya?

Bukan termasuk data berbahaya, namun...

tangkapan layar akun Twitter Bjorka, @bjorkanism ditangguhkan oleh Twitter pada Minggu, 11 September 2022.twitter tangkapan layar akun Twitter Bjorka, @bjorkanism ditangguhkan oleh Twitter pada Minggu, 11 September 2022.

Data yang dipublikasikan Bjorka, lanjut dia, bukan termasuk data berbahaya yang menyangkut objek vital negara.

Namun menurutnya, hal itu sudah melanggar Undang-Undang tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) karena terdapat identitas pribadi yang disebarkan tanpa persetujuan dari pemiliknya.

Ridlwan mencontohkan, misalnya tersebarnya data KTP Menteri Kominfo, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, dan lain sebagainya.

"Obyek vital negara misalnya transmisi ATC bandara atau sistem scada pembangkit listrik, itu rawan sekali kalau ada serangan siber, " kata Ridlwan.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan, jelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, semua perangkat vital siber harus diperkuat.

"Jangan ada celah hacker untuk menyerang, misalnya mengacak sistem navigasi bandara sehingga jadwal pesawat VVIP menjadi chaos, atau menyerang PLN Bali sehingga tidak ada supply listrik, ini harus dicegah, " ujar Ridlwan.

Baca juga: Keriuhan Bjorka: Klaim Bongkar Data Pemerintah hingga Kasus Munir, Tiba-tiba Akunnya Menghilang

Penataan keamanan data pribadi

Alumni S2 Intelijen Universitas Indonesia (UI) itu menilai, fenomena Bjorka harus dianggap sangat serius bagi penataan keamanan data pribadi dan respons cepat siber Indonesia.

"Sejak Bjorka beraksi, tampak ada kegagalan komunikasi publik oleh pemerintah, ini harus segera diperbaiki, " katanya.

Selain itu, penataan keamanan siber di Indonesia harus diperbaiki secara total.

Baca juga: Data Nama Intel Badan Intelijen Negara Diduga Bocor, Ini Kata BIN

Menurutnya, perlu ada perluasan kewenangan dan kapasitas BSSN sebagai lembaga yang bertanggung jawab.

Misalnya, kewenangan untuk melakukan penyidikan dan penangkapan, dan kapasitas sumber daya manusia maupun peralatan yang lebih canggih.

Sebagai gambaran, anggaran BSSN per tahun adalah sekitar Rp 450 miliar, sementara anggaran Kementerian Kominfo per tahun mencapai Rp 20 triliun.

"Keamanan siber sudah menjadi kebutuhan pokok sama vitalnya dengan pasokan BBM maupun suply beras gula dan garam, " tutupnya.

Baca juga: Sebelum Akun Twitternya Hilang, Bjorka Ungkap soal Kasus Munir

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Perebutan Tiket Terakhir Menuju Olimpiade Paris, Kapan Babak Play-off Indonesia Vs Guinea U23?

Perebutan Tiket Terakhir Menuju Olimpiade Paris, Kapan Babak Play-off Indonesia Vs Guinea U23?

Tren
Ramai soal 'Heatwave' Melanda Negara-negara Asia, Apakah Berpotensi Terjadi di Indonesia?

Ramai soal "Heatwave" Melanda Negara-negara Asia, Apakah Berpotensi Terjadi di Indonesia?

Tren
Beda Surat Tilang Asli Polisi dan Penipuan yang Dikirim ke WhatsApp

Beda Surat Tilang Asli Polisi dan Penipuan yang Dikirim ke WhatsApp

Tren
Sepak Bola dan Nasionalisme Kita

Sepak Bola dan Nasionalisme Kita

Tren
Media Asing Soroti Kekalahan Indonesia dari Irak, Sebut Skuad Garuda Bermain Sangat Baik

Media Asing Soroti Kekalahan Indonesia dari Irak, Sebut Skuad Garuda Bermain Sangat Baik

Tren
Singapore Airlines Bayar Ganti Rugi Penumpang Rp 42 Juta karena Kursi Pesawat Tak Bisa Direbahkan

Singapore Airlines Bayar Ganti Rugi Penumpang Rp 42 Juta karena Kursi Pesawat Tak Bisa Direbahkan

Tren
Update Harga BBM Mei 2024: Pertamina Tetap, Shell, Vivo, dan BP Naik

Update Harga BBM Mei 2024: Pertamina Tetap, Shell, Vivo, dan BP Naik

Tren
Bertemu di Play-off Olimpiade Paris 2024, Ini Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Guinea

Bertemu di Play-off Olimpiade Paris 2024, Ini Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Guinea

Tren
Berapa Banyak Aktivitas Fisik yang Dibutuhkan Kucing Peliharaan?

Berapa Banyak Aktivitas Fisik yang Dibutuhkan Kucing Peliharaan?

Tren
Bisakah Vitamin D Menurunkan Berat Badan? Ini Penjelasannya

Bisakah Vitamin D Menurunkan Berat Badan? Ini Penjelasannya

Tren
Link Live Streaming dan Jadwal Pertandingan Perempat Final Thomas dan Uber Cup 2024 Hari Ini

Link Live Streaming dan Jadwal Pertandingan Perempat Final Thomas dan Uber Cup 2024 Hari Ini

Tren
Tumor Disebut Bisa Menumbuhkan Gigi dan Rambut Sendiri, Benarkah?

Tumor Disebut Bisa Menumbuhkan Gigi dan Rambut Sendiri, Benarkah?

Tren
7 Fakta Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang, Pelaku Ditangkap Jelang Resepsi 5 Mei

7 Fakta Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang, Pelaku Ditangkap Jelang Resepsi 5 Mei

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 3-4 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 3-4 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Suhu Panas Menerjang Indonesia di Awal Mei 2024 | Jadwal Laga Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23

[POPULER TREN] Suhu Panas Menerjang Indonesia di Awal Mei 2024 | Jadwal Laga Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com