Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Terkini, 5 Fakta Gempa Mentawai dan Daerah yang Merasakan

Kompas.com - 29/08/2022, 14:55 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

3. Gempa bumi dangkal

Daryono menyampaikan bahwa melihat lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa ini merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng segmen Megathrust Mentawai-Siberut.

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik ( thrust fault ),” kata Daryono.

Dikatakan Daryono, segmen Megathrust Mentawai-Siberut merupakan satu-satunya segmen megathrust yang belum lepas dengan magnitudo tertarget 8,9.

Artinya, potensi untuk terjadi gempa kuat di wilayah ini memang sangat besar.

Baca juga: Gempa Terkini 6,4 M Guncang Mentawai, Segmen Megathrust Bermagnitudo Tertarget 8,9

4. Daerah yang merasakan

Sejumlah daerah tercatat merasakan getaran gempa Mentawai ini.

Daerah Siberut merasakan getaran dengan skala V-VI MMI atau getaran dirasakan oleh semua penduduk dan kebanyakan semua terkejut serta lari keluar.

Daerah Tuapejat dan Painan merasakan getaran dengan skala intensitas III-IV MMI di mana pada siang hari getaran dirasakan oleh banyak orang di dalam rumah.

Sedangkan daerah Padang dirasakan dengan skala intensitas III MMI yakni getaran dirasakan nyata dalam rumah dan terasa getaran seakan truk berlalu.

Daerah Padang Panjang, Bukittinggi, Kabupaten Solok dan Solok Selatan merasakan getaran gempa dengan skala intensitas II-III MMI di mana getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang diganting bergoyang.

Daryono menyebut gempa menimbulkan kerusakan ringan di wilayah Siberut Utara dan Siberut Barat.

5. Tidak berpotensi tsunami

Daryono menyampaikan, dari hasil permodelan gempabumi yang terjadi hari ini tidak berpotensi tsunami.

Adapun dari pantauan sampai pukul 11.20 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan.

6. Gempa bumi terjadi saat hujan dan sebabkan kepanikan

Seorang warga Kota Padang mengatakan, gempa yang terjadi menyebabkan kepanikan.

"Cukup kuat juga getarannya. Sehingga membuat saya menjadi panik," ujar Wina, salah satu warga Kota Padang, dikutip dari Kompas.com, Senin (29/8/2022).

Ia juga mengatakan saat gempa terjadi hujan sedang melanda Kota Padang.

"Mau lari keluar rumah, hari juga hujan dan cuaca dingin. Mau tak mau juga terpaksa keluar rumah dari pada terjadi apa-apa di dalam rumah. Namun syukur tidak terjadi apa-apa," ujarnya.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 10 Gempa Terdasyat di Dunia

 
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Buku Karya Arthur Conan Doyle di Perpustakaan Finlandia Baru Dikembalikan setelah 84 Tahun Dipinjam, Kok Bisa?

Buku Karya Arthur Conan Doyle di Perpustakaan Finlandia Baru Dikembalikan setelah 84 Tahun Dipinjam, Kok Bisa?

Tren
8 Fenomena Astronomi Sepanjang Juni 2024, Ada Parade Planet dan Strawberry Moon

8 Fenomena Astronomi Sepanjang Juni 2024, Ada Parade Planet dan Strawberry Moon

Tren
4 Provinsi Gelar Pemutihan Pajak Kendaraan Juni 2024, Catat Jadwalnya

4 Provinsi Gelar Pemutihan Pajak Kendaraan Juni 2024, Catat Jadwalnya

Tren
7 Cara Cek Pemadanan NIK-NPWP Sudah atau Belum, Klik ereg.pajak.go.id

7 Cara Cek Pemadanan NIK-NPWP Sudah atau Belum, Klik ereg.pajak.go.id

Tren
Perbandingan Rangking Indonesia Vs Tanzania, Siapa yang Lebih Unggul?

Perbandingan Rangking Indonesia Vs Tanzania, Siapa yang Lebih Unggul?

Tren
Kenali Beragam Potensi Manfaat Daun Bawang untuk Kesehatan

Kenali Beragam Potensi Manfaat Daun Bawang untuk Kesehatan

Tren
Mempelajari Bahasa Paus

Mempelajari Bahasa Paus

Tren
7 Potensi Manfaat Buah Gandaria, Apa Saja?

7 Potensi Manfaat Buah Gandaria, Apa Saja?

Tren
Dortmund Panen Kecaman setelah Disponsori Rheinmetall, Pemasok Senjata Perang Israel dan Ukraina

Dortmund Panen Kecaman setelah Disponsori Rheinmetall, Pemasok Senjata Perang Israel dan Ukraina

Tren
Murid di Malaysia Jadi Difabel setelah Dijemur 3 Jam di Lapangan, Keluarga Tuntut Sekolah

Murid di Malaysia Jadi Difabel setelah Dijemur 3 Jam di Lapangan, Keluarga Tuntut Sekolah

Tren
Sosok Calvin Verdonk, Pemain Naturalisasi yang Diproyeksi Ikut Laga Indonesia Vs Tanzania

Sosok Calvin Verdonk, Pemain Naturalisasi yang Diproyeksi Ikut Laga Indonesia Vs Tanzania

Tren
Awal Kemarau, Sebagian Besar Wilayah Masih Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Mana Saja?

Awal Kemarau, Sebagian Besar Wilayah Masih Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Mana Saja?

Tren
Mengenal Gerakan Blockout 2024 dan Pengaruhnya pada Palestina

Mengenal Gerakan Blockout 2024 dan Pengaruhnya pada Palestina

Tren
Korea Utara Bangun 50.000 Rumah Gratis untuk Warga, Tanpa Iuran seperti Tapera

Korea Utara Bangun 50.000 Rumah Gratis untuk Warga, Tanpa Iuran seperti Tapera

Tren
Menggugat Moralitas: Fenomena Perselingkuhan di Kalangan ASN

Menggugat Moralitas: Fenomena Perselingkuhan di Kalangan ASN

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com