Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Yudhistira Nugraha S.T., M.ICT Adv., D.Phil
Kepala Suku Dinas Kominfotik Jakarta Utara

Yudhistira Nugraha S.T., M.ICT Adv., D.Phil. adalah Seorang Teknokrat dan Pengajar. Saat ini menjabat sebagai Kepala Suku Dinas Kominfotik Jakarta Utara. Sebelumnya menjabat berbagai posisi, antara lain, Kepala BLUD Jakarta Smart City (2019-2023), Kasubdit Layanan Aptika Perekonomian (2019), Kasi Pengendalian Sistem Elektronik dan Ekonomi Digital, (2018-2019) dan Kasi Manajemen Risiko Keamanan Informasi (2011-2013).
Alumni Doktoral Cyber Security Oxford University, Inggris ini juga Tim Ahli bidang Keamanan Siber dan Privasi di Forum Alumni Universitas Telkom (FAST).
Peraih IndoSec Digital Leader of the Year (2023), PNS Berprestasi (2020) dan Satya Lancana Karya Satya (2020) serta sebagai inovator dan presenter dalam beberapa kompetisi internasional di bidang Teknologi Informasi, seperti ASEAN ICT Awards 2021 dan World Summit on the Information Society (WSIS) Prizes 2021-2023.
Aktif berkontribusi sebagai Co-Founder Indonesia Blockchain Society dan Co-Founder Indonesia Digital Institute serta sebagai narasumber, pengajar, penasihat dan fasilitator di bidang privasi, keamanan siber, smart city dan transformasi digital.

Menyatukan Aplikasi, Memudahkan Rakyat

Kompas.com - 23/08/2022, 13:10 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PANDEMI telah membuat aplikasi seluler demikian familiar bagi masyarakat Indonesia, bahkan termasuk untuk kalangan strata masyarakat yang pada periode sebelumnya, mereka relatif sulit mengakses layanan teknologi informasi komunikasi (TIK).

Kini, teknologi telah sah menjadi milik semua, tak ada batasan dan kendala dalam memudahkan hidup seluruh masyarakat di Indonesia.

Data dari datareportal.com menyebutkan, presentasi pengguna seluler di Indonesia tahun 2022 bahkan sudah mencapai 133% dari jumlah penduduk Indonesia.

Hal ini, disadari atau tidak, banyak didorong kuat oleh kebijakan social distance saat periode PSBB/PPKM pada pertengahan 2020 dan 2021 lalu.

Terbatasnya mobilitas serta seluruh aktivitas terpusat di rumah, maka membuat aplikasi seluler menjadi konektor antara masyarakat dengan masyarakat, masyarakat dengan bisnis, dan terutama masyarakat dengan pemerintah.

Secara bersamaan, pada awal 2020, jargon revolusi industri 4.0 berkibar di mana-mana di negeri ini. Hal ini tentunya menjadi keniscayaan manakala sarana prasana, simultan dengan harga perangkat serta perkembangan teknologi, terus alami perkembangan massif.

Maka, dengan sendirinya, digitalisasi menyeruak di seluruh kehidupan masyarakat Indonesia khususnya dan global umumnya.

Di sinilah, aplikasi seluler kemudian jadi tumbuh bak jamur di musim cendawan. Bukan sebuah fenomena ketika kita melihat satu dinas pemerintahan, misalnya, bahkan sampai punya lebih dari satu aplikasi.

Seolah ada perlombaan banyak-banyakan aplikasi, semakin banyak semakin keren jadinya. Padahal, belum tentu masyarakat membutuhkan aplikasi sebanyak itu.

Sementara itu, dalam konteks tranformasi digital, mayoritas organisasi di belahan dunia merespons dengan melakukan program digitalisasi.

Begitu pun di sektor pemerintahan, membangun kota yang mampu bersaing memerlukan bantuan teknologi dalam hal memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Pemerintahan di Indonesia lebih mengenal dengan konsep sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE), program digitalisasi yang kerap mengarah kepada membangun sistem-sistem berbasis web maupun mobile, tidak terkecuali di Jakarta.

Program digitalisasi dianggap dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi, serta meningkatkan partisipasi masyarakat.

Integrasi layanan

Merujuk pengalaman penulis sebagai Kepala BLUD Jakarta Smart City, redudansi serupa terjadi pula di DKI Jakarta.

Semula, 56 organisasi perangkat daerah/OPD atau dinas memiliki aplikasi masing-masing sehingga totalnya menjadi lebih dari 150 apps, baik untuk layanan data, aplikasi dan layanan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com