KOMPAS.com – Pertamina menjelaskan terkait ramainya isu bahwa Pertalite akan mengalami kenaikan menjadi Rp 10.000 per liter.
Isu kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite menjadi Rp 10.000 menyebar di media sosial Twitter dan Instagram. Salah satunya diunggah oleh akun ini.
"faktor harga minyak mmg naik karna efek ukraina sm rusia, jdi mau gimna lagi," tulis salah seorang akun.
"Naik terus, kayak gengsimu," tulis akun lainnya.
Benarkah harga Pertalite akan naik menjadi Rp 10.000 per liter?
Terkait isu harga Pertalite yang akan naik jadi Rp 10.000 per liter, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan bahwa Pertamina saat ini masih menunggu arahan Pemerintah.
“Sementara kami masih menunggu arahan dari pemerintah karena penentuan harga merupakan kewenangan dari regulator,” kata Ginting saat dihubungi Kompas.com, Jumat (19/8/2022).
Irto menegaskan, untuk saat ini harga Pertalite masih tetap sebesar Rp 7.650.
“Hingga saat ini harga Pertalite masih tetap Rp 7.650 sebagaimana ditentukan pemerintah,” ungkapnya.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan, saat ini belum ada penugasan kepada Pertamina untuk menaikkan harga Pertalite.
Ia menyebutkan, pemerintah masih membahas pengurangan subsidi yang berkaitan dengan kenaikan harga Pertalite.
"Rencananya pengurangan subsidi, itu masih dibahas, belum ada putusannya. Jadi kan dari Kemenko, Menteri ESDM, dan Menkeu," ujar Erick Thohir, dikutip dari Kompas.com, Selasa (16/8/2022).
Ia juga mengatakan, pada dasarnya pembahasan kenaikan harga Pertalite tak melibatkan Kementerian BUMN.
Baca juga: Ramai soal Isu Pertalite Naik Jadi Rp 10.000, Ini Penjelasan Pertamina