Setelah gagal melancarkan aksinya, perempuan tersebut lalu diturunkan pada halte selanjutnya.
"Kita turunkan di halte selanjutnya. Karena kita nggak bisa ngapa-ngapain karena BTS itu single operator hanya driver saja. Jadi posisinya driver saja," jelasnya.
Meskipun telah terjadi dugaan percobaan pencurian, pihaknya belum akan melaporkan pelaku perampasan tas.
"Kayaknya repot sekali single operator itu lho. Kita juga harus melakukan pelayanan yang lain karena tidak ada korban, kita lepaskan kita suruh turun," ujarnya.
Namun sebagai antisipasi munculnya kejadian serupa, pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat pengguna layanan Trans Jogja agar lebih berhati-hati.
Termasuk untuk tidak melakukan tindakan-tindakan yang melanggar hukum. Sebab, di dalam bus telah dipasang sebanyak 5 CCTV.
"Dengan CCTV ada 5 di bus tersebut, merupakan satu bentuk pengamanan juga kalau ada apa-apa kan bisa diketahui siapa yang ngambil siapa yang keluar kan kelihatan semua," kata dia.
Untuk penumpang juga belum di-blacklist, lantaran pengguna bus Trans Jogja sampai ratusan hingga ribuan dan belum akan menambah kondektur.
"Kalau untuk penumpang di-black list agak susah karena jumlah kan ribuan ratusan (penumpang)," kata dia.
(Sumber: Kompas.com/Wisang Seto Pangaribowo | Editor : Khairina)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.