Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Palang Perlintasan Sudah Ditutup, tapi Lokomotif Kereta Ini Malah Lewat Belakang, Berikut Penjelasan KAI

Kompas.com - 04/08/2022, 20:50 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah video yang memperlihatkan lokomotif kereta api lewat belakang palang perlintasan yang ditutup viral di media sosial.

Video itu salah satunya diunggah oleh akun Instagram ini pada Rabu (3/8/2022).

Dalam video, tampak sejumlah pengendara berhenti ketika palang perlintasan turun disertai suara khasnya.

Baca juga: Viral, Video Toilet Kereta Tampak Bolong Tanpa Tadah, Ini Kata KAI

Hingga beberapa saat, kereta api tidak kunjung lewat. Bahkan, hingga palang perlintasan kembali naik sebagai tanda pengendara sudah aman untuk melintas.

Rupanya, ditutupnya palang perlintasan itu lantaran ada lokomotif kereta yang melintasi rel menyerong melewati jalan raya di sisi seberang.

Disebutkan bahwa lokasi palang perlintasan itu di dekat Stasiun Madiun.

"Bisa gitu ya? Lokasi: Madiun," demikian keterangan yang dituliskan dalam unggahan video.

Baca juga: Viral, Video Pria Paksa Berkenalan Penumpang Perempuan di KA, Ini Kata KAI

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh KRITIS, INFORMATIF, EDUKATIF (@undercover.id)

Lantas, bagaimana penjelasan PT Kereta Api Indonesia (KAI)?

Lokomotif langsiran

Saat dikonfirmasi, Manager Humas PT KAI Daerah Operasi (Daop) 7 Madiun Ixfan Hendriwintoko mengatakan bahwa lokomotif itu merupakan langsiran dari arah terminal BBM Kota Madiun.

"Maaf, itu langsiran yang melintas Jalan Raya Yos sudarso Kota Madiun," ujar Ixfan, kepada Kompas.com, Kamis (4/8/2022).

Ia menjelaskan, palang perlintasan memang harus ditutup karena langsiran akan sama-sama melintasi Jalan Yos Sudarso.

"Memang harus ditutup karena yang dari (arah) Stasiun Madiun ke arah Magetan, atau dari Stasiun Madiun ke jalur simpang menuju BBM pertamina sama-sama melintasi Jalan Yos Sudarso, itu sudah berjalan lama," terangnya.

Selain itu, langsiran juga dikawal juru langsir dan security agar saat melintas tidak ada orang atau kendaraan yang melintas jalur rel.

Baca juga: KAI Sediakan Tiket Promo Merdeka Tarif Eksekutif Rp 170.000, Ini Syarat dan Cara Belinya

Proses langsiran

Stasiun Madiun, lanjut Ixfan, melayani kereta api penumpang dan barang seperti parcel hingga pengangkut BBM.

Untuk kereta pengangkut BBM, akan dilangsir menuju ke Terminal BBM Pertamina Madiun setelah sampai di Stasiun Madiun.

"Nah, untuk mengarah ke depot BBM Pertamina Madiun itu dilangsir dari Stasiun Madiun dengan jumlah kurang lebih 10 gerbong di dorong atau ditarik sebuah lokomotif berjalan dari Stasiun Madiun menuju ke arah barat," katanya.

"Kemudian di sana ada jalur simpang, kemudian yang tadinya lokomotif menarik, setelah itu akan mendorong bergerak melintasi Jalan Yos Sudarso," lanjut Ixfan.

Baca juga: Viral, Video Melindaskan Koin di Rel Kereta Api, KAI Angkat Bicara

Rel akan dipindah

Namun demikian, KAI telah mengusulkan kepada pihak-pihak terkait untuk memindah jalur rel yang ada di Jalan Yos Sudarso.

Hal itu untuk meminimalkan potensi bahaya pengguna sepeda motor ketika melewati rel yang berbentuk serong tersebut.

"Betul, diusulkan oleh kami ke Pemkot dan DJKA guna meminimalisir kegiatan langsiran melewati perlintasan Jalan Yos Sudarso dan potensi bahaya pengguna motor terpeleset di jalur rel serong Jalan Yos Sudarso," tandas Ixfan.

Baca juga: Ramai soal Toilet di SPBU Jadi Ajang Pungli Kencing Bayar Rp 2.000, Ini Kata Pertamina

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Aturan Barang Bawaan Penumpang Kereta Api

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com