Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amerika Resesi, Apa Dampaknya terhadap Indonesia? Ini Kata Pengamat

Kompas.com - 30/07/2022, 12:25 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Kondisi tersebut, dapat berdampak pada Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur Indonesia yang kembali mengalami kontraksi hingga di bawah level 50.

Dampak keempat yang mungkin terjadi, yakni suku bunga akan naik secara agresif. Naiknya suku bunga ini, menurut Bhima, akan menghambat laju penyaluran kredit perbankan.

"Bagi konsumen, resesi berarti membayar bunga dan cicilan kendaraan bermotor hingga KPR (Kredit Pemilikan Rumah) akan semakin mahal," ungkap Bhima.

Baca juga: Mengenal KPR, Pengertian, Jenis, dan Syarat Pengajuannya

Masyarakat harus berhemat

Menghadapi dampak resesi AS, Bhima mengimbau masyarakat untuk berhemat dan menurunkan gaya hidup.

Pasalnya, istilah cash is the king atau uang kas adalah raja, masih berlaku dalam menghadapi resesi.

"Semakin aman likuiditas rumah tangga, maka semakin tahan terhadap kenaikan harga," ujarnya.

Jika perlu, Bhima juga menyarankan masyarakat untuk mencari pendapatan sampingan guna berjaga-jaga seiring dengan kenaikan biaya hidup.

Baca juga: Tak Lagi Pilih Presiden dan Wapres, Apa Tugas dan Wewenang MPR?

Terlebih dengan kenaikan upah minimum yang rata-rata sangat kecil di tahun ini, mendesak masyarakat untuk dapat berpikir sekreatif mungkin agar mendapat penghasilan tambahan.

"Misalnya, suami bekerja dan mendapat gaji tetap, tapi istri bisa bantu dengan berjualan atau buka warung," imbuh Bhima.

Tak kalah penting, perlu juga mempersiapkan dana darurat minimal 10 persen dari gaji.

Menurut Bhima, hal ini berguna sebagai antisipasi jika terjadi kondisi tak diinginkan seperti Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Selain itu, inflasi dan pelemahan kurs yang mungkin terjadi, akan menyebabkan penyesuaian terhadap harga barang impor. 

Untuk itu Bhima berharap, masyarakat dapat mengurangi konsumsi barang impor.

"Masyarakat juga bisa mengurangi ketergantungan terhadap barang impor khususnya pangan," ucap Bhima.

Baca juga: Bolehkah Mencuci Uang Kertas yang Lusuh agar Tampak Baru?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com