Nantinya, rakyat yang akan memilih ideologi yang sejalan dengan keinginannya. Dengan begitu, partai tanpa ideologi jelas tentu tak akan banyak dipilih.
"Jadi kalau partai banyak plusnya itu kita bisa belanja ide, masyakarat bisa memilih ide partai politik yang cocok," jelas dia.
Dalam sebuah teori, lanjut Hendri, disebutkan bahwa semakin banyak pilihan, maka akan semakin memuaskan masyarakat.
Kendati demkian, jumlah parpol yang banyak dalam pemilu juga bukan berarti tanpa kekurangan.
Menurutnya, jumlah parpol yang banyak akan membuat rakyat kesulitan untuk mengontrol fungsi dan kewajibannya.
"Kalau partai sedikit juga akan lebih mudah masyarakat mengontrolnya, apakah parpol ini bisa menjalankan kewajibannya sebagai parpol atau tidak," ujarnya.
Terlepas dari itu, Hendri berpandangan bahwa pemilu sebenarnya dapat diikuti oleh hanya lima partai.
Sebab keberagaman ide sudah bisa diwakilkan dalam 5 partai. Akan tetapi, hal tersebut memang tidak sesuai dengan kaidah demokrasi.
Agar partai peserta pemilu tak sekedar eksis, Hendri berharap agar verifikasi parpol lebih diperketat.
"Kan ada beberapa partai yang sebelumnya gak lolos (verifikasi), kemudian lolos. Ketika mereka lolos pun tidak bisa berbicara banyak," kata dia.
"Jadi verifikasi itu diperketat dan harusnya di semua partai politik, walaupun mereka sudah lolos," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.