KOMPAS.com - Dua tahun menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, partai-partai mulai mengatur strategi untuk meningkatkan elektabilitas.
Dengan elektabilitas yang tinggi, tingkat keterpilihan partai pun tentu akan semakin besar.
Untuk mengetahui elektabilitas terkini partai-partai di Indonesia, Litbang Kompas menggelar survei yang berlangsung pada 26 Mei-4 Juni 2022.
Survei ini melibatkan 1.200 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 24 provinsi.
Tingkat kepercayaan metodei ini mencapai 95 persen dengan margin of error penelitian sekitar 2,8 persen.
Hasil survei Litbang Kompas menunjukkan, ada empat partai yang memiliki elektabilitas di bawah 1 persen.
Baca juga: Elektabilitas Demokrat Terus Melejit, Apa Rahasianya?
Keempat partai tersebut adalah:
Lantas, mengapa parta-partai tersebut sulit menarik hati pemilih?
Managing Director of Paramadina Public Policy Institute Ahmad Khoirul Umam mengatakan, partai-partai tersebut masih belum menemukan selling points yang bisa mereka tawarkan kepada pemilih.
"Tidak ada sisi pembeda, termasuk dalam aspek narasi, platform, visi-misi, hingga ketokohan kuat," kata Umam kepada Kompas.com, Selasa (21/6/2022).
Padahal menurut Umam, ketokohan mampu mendorong mereka mengembangkan kekuatan jaringan dan infrastruktur partai secara signifikan.
Baca juga: Survei Litbang Kompas: Partai Gelora, Pendatang Baru Paling Dikenal