Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Matahari Tepat di Atas Kabah 15 Juli, Manfaatkan untuk Luruskan Arah Kiblat

Kompas.com - 13/07/2022, 11:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Fenomena Matahari tepat di atas Kabah, Mekkah, Arab Saudi kembali hadir pada Jumat, 15 Juli 2022.

Fenomena yang biasa disebut Kulminasi Agung (Great Culmination) atau Istiwa'ul A'zham ini bisa dimanfaatkan umat Islam untuk meluruskan ulang arah kiblat.

Peneliti Pusat Sains Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang menjelaskan, pada saat Matahari tepat berada di atas Kabah, bayangan benda yang terbentuk akan mengarah ke Kabah.

Secara astronomis, fenomena Kulminasi Agung terjadi saat deklinasi Matahari bernilai sama atau kecil selisihnya dengan lintang geografis Kabah.

Andi menyebut, Kulminasi Agung terjadi dua kali dalam setahun, yakni pada 28 Mei 2022 dan 15 Juli 2022 mendatang.

Baca juga: Jadwal dan Lokasi untuk Cek Posisi Matahari di Atas Kabah pada 15 Juli

Jadwal Kulminasi Agung

Penuturan Andi, puncak Kulminasi Agung kedua di tahun ini terjadi pada 15 Juli 2022 pukul 12.26.42 Waktu Arab Saudi.

Tepatnya, 15 Juli 2022 pukul 16.26.42 WIB atau 17.26.42 Wita atau 18.26.42 WIB.

"Tanggal dan waktu ini dapat digunakan untuk mengecek kembali arah kiblat di masjid tempat Anda masing-masing," ujar Andi, saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (13/7/2022).

Baca juga: Fenomena Matahari di Atas Kabah untuk Verifikasi Arah Kiblat, Catat Waktu Terjadinya

Wilayah Kulminasi Agung

Meski meluruskan arah kiblat dengan memanfaatkan Kulminasi Agung terbilang mudah dan murah, tetapi tidak semua wilayah Indonesia bisa merasakannya.

Andi menyebutkan, beberapa wilayah Indonesia yang tidak bisa meluruskan kiblat saat Kulminasi Agung, antara lain:

  • Kabupaten Maluku Tengah
  • Kabupaten Seram Bagian Timur
  • Kabupaten Kepulauan Tanimbar
  • Kabupaten Kepulauan Kei
  • Kota Tual
  • Kabupaten Maluku Barat Daya (kecuali Pulau Wetar)
  • Kabupaten Kepulauan Aru
  • Provinsi Papua Barat
  • Provinsi Papua

"Kesembilan wilayah ini dapat meluruskan arah kiblat ketika Matahari berada di titik balik atau Nadir Kabah, yakni 29 November pukul 06.09 WIT dan 14 Januari pukul 06.30 WIT," jelas Andi.

Lantas, bagaimana cara cek atau meluruskan arah kiblat saat Kulminasi Agung?

Baca juga: 5 Fakta Matahari di Atas Kabah, Waktu Hingga Cara Sempurnakan Kiblat

Cara meluruskan arah kiblat

Andi menuturkan, penentuan arah kiblat menggunakan Kulminasi Agung memiliki hasil yang akurat.

Bahkan menurutnya, hasilnya lebih akurat dibanding memakai alat bantu seperti kompas.

Pasalnya, kompas dipengaruhi oleh medan magnet, sehingga bisa memengaruhi keakuratan pengukuran.

Sebelum mengecek kembali arah kiblat, persiapkan sejumlah peralatan sebagai berikut:

  • Tongkat lurus atau benda tegak tidak berongga seperti spidol papan tulis, botol plastik PET, dan botol minum. Bisa juga menggunakan benang berbandul.
  • Jam yang sudah dikalibrasikan (bisa merujuk pada http://jam.bmkg.go.id/Jam.BMKG atau https://time.is/)

Selanjutnya, ikuti langkah mengecek arah kiblat berikut:

  • Tentukan tempat yang akan diketahui arah kiblatnya. Cari lokasi yang rata dan tentunya terkena cahaya Matahari.
  • Tancapkan tongkat (atau benda lain yang tersedia) di atas permukaan tanah dan pastikan tongkat benar-benar tegak lurus (90 derajat dari permukaan tanah). Jika menggunakan benang berbandul, cukup gantungkan benang.
  • Tunggu hingga waktu Kulminasi Agung tiba. Kemudian, amati bayangan tongkat atau benang saat waktu Kulminasi Agung.
  • Tandai ujung bayangan, dan tarik garis lurus dengan pusat bayangan tongkat atau bandul.
  • Garis lurus yang menghadap dari ujung pusat ke pusat bayangan merupakan arah kiblat untuk tempat tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com