KOMPAS.com - Hari raya Idul Adha merupakan satu dari dua perayaan umat Islam, selain Idul Fitri.
Selain menyembelih hewan kurban, banyak umat Islam merayakannya dalam berbagai tradisi unik.
Berikut deretan tradisi unik Idul Adha yang di berbagai belahan dunia, dikutip dari Daily Sabah:
Sebanyak 25 persen penduduk Filipina beragama Islam. Dalam perayaan Idul Adha, seluruh anggota keluarga bersatu untuk makan bersama.
Tuan rumah yang mengadakan pesta kemudian meletakkan sejumlah uang di bawah kain penutup kursi di meja makan.
Uang tersebut nantinya akan dimiliki oleh orang yang menduduki kursi itu.
Baca juga: Bolehkah Berkurban untuk Orang yang Sudah Meninggal?
Perayaan Idul Adha di Maroko merupakan salah satu yang paling unik di antara negara Arab.
Untuk menyambut hari raya Idul Adha, para pemuda di Maroko mengenakan pakaian wol hingga menyerupai seperti kambing dalam Karnaval Boujloud.
Mereka juga menghiasi wajah mereka dengan bermacam gambar yang unik.
Rombongan pemuda ini kemudian berjalan mengelilingi gang-gang di setiap distrik dan diikuti oleh warga sekitar dengan suka cita.
Setelah melaksanakan shalat Idul Adha, umat Islam Maroko berkunjung ke setiap rumah untuk mengucapkan selamat.
Mereka juga menyajikan kue-kue dan makanan ringan sebagai sajian untuk pengunjung yang datang ke rumah mereka.
Baca juga: Cara Menyimpan Daging dengan Benar agar Tahan Lama
Selama liburan Idul Adha, Turkmenistan menyelenggarakan konser dan berbagai acara.
Kebiasaan mereka yang paling menarik adalah memasang ayunan besar di semua penjuru.
Warga percaya bahwa mereka yang menggunakan ayunan dibersihkan dari dosa-dosa mereka.
Umat Islam di Aljazair memiliki tradisi yang tidak kalah unik dibanding negara Arab lain. Mereka menghiasi hewan kambing kurban dengan hena di kepala.
Sebelum disembelih, kambing-kambing yang telah dihiasi dengan hena itu diadu terlebih dahulu dengan kambing kurban yang lain.
Baca juga: Panduan Lengkap Pelaksanaan Kurban di Masa Wabah PMK
Nigeria memiliki satu tradisi unik bernama Hawan Sallah dan Hawan Daushe.
Dalam tradisi itu, kuda dihias dengan warna-warni dalam sebuah parade di Nigeria bagian utara, daerah dengan populasi Muslim terbesar.
Tak hanya Idul Fitri, warga Bangladesh juga memiliki tradisi mudik ketika Idul Adha.
Bahkan, tradisi mudik di Idul Adha kerap menimbulkan masalah, karena fasilitas tidak memadai.
Misalnya, warga memlih untuk mengambil risiko dengan naik perahu dayung kecil, ketika kapasitas di tiket kapal feri terjual habis.
Karena umat Buddha dan Muslim tinggal bersama di Malaysia, beberapa ritual Hari Raya di wilayah tersebut mencerminkan campuran budaya ini.
Di Kuala Lumpur, jalan-jalan dihiasi dengan rangkaian bunga saat salat Idul Adha diadakan.
Baca juga: Syarat Hewan Kurban di Tengah Wabah PMK