Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Kasus Dugaan Pencabulan Santriwati yang Jerat Anak Kiai Jombang

Kompas.com - 08/07/2022, 13:00 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kasus dugaan pencabulan santriwati yang dilakukan oleh anak kiai di Jombang, Jawa Timur, menjadi sorotan.

Pelaku adalah MSA, anak dari kiai pemilik pondok pesantren Shiddiqiyyah di Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang, Jawa Timur

Kasus ini disebut telah terjadi sejak lama, bahkan laporan korban NA ke pihak kepolisian sudah sejak 29 Oktober 2019.

Baru kemudian 12 November 2019, Polres Jombang mengeluarkan surat perintah penyidikan hingga akhirnya kasus diambil alih Polda Jatim pada Januari 2020.

Berikut fakta kasus dugaan pencabulan santriwati yang dilakukan MSA:

Baca juga: Perjalanan Kasus yang Menyeret MSA Anak Kiai di Jombang

Ayah pelaku mohon anaknya tak ditahan

Beredar video pertemuan kiai, ayah dari MSA dengan Kapolres Jombang AKBP Moh. Nurhidayat.

Hal ini menyusul upaya penangkapan terhadap pelaku pencabulan MSA pada Minggu (3/7/2022), 

Video itu berdurasi 1 menit 55 detik dan telah beredar sejak Senin (4/7/2022) siang.

Di hadapan Kapolres, ayah MSA menyatakan kasus yang menimpa anaknya merupakan fitnah dan menjadi masalah keluarga.

"Untuk keselamatan kita bersama, untuk kejayaan Indonesia Raya, masalah fitnah ini masalah keluarga," kata kiai itu.

Dia bersikeras kasus yang menimpa anaknya fitnah, maka ia pun memohon polisi tidak melakukan penangkapan.

“Masalah keluarga. Untuk itu, kembalilah ke tempat masing-masing. Jangan memaksakan diri mengambil anak saya yang kena fitnah ini. Allahu Akbar, cukup itu saja,” kata ayah MSA.

Baca juga: Video Viral Kiai di Jombang Minta Polisi Tak Tangkap Tersangka Pencabulan, Ini Kata Kapolres

Drama penangkapan pelaku

Pelaku MSA telah ditetapkan sebagai tersangka dan masuk Daftar Pencarian Orang (DPO). Polisi pun meminta MSA menyerahkan diri.

Namun, perlu waktu panjang untuk menangkap MSA. Berulangkali anggota Polres Jombang melakukan upaya penangkapan, tetapi gagal. 

Upaya penangkapan pada Minggu (3/7/2022) oleh tim gabungan dari Polda Jawa Timur dan Polres Jombang.

Namun, kepolisian gagal menangkap target, karena MSA (42) diduga berada di salah satu dari tiga mobil yang melaju di jalan Sambong Dukuh, Kecamatan Jombang.

Petugas berupaya menghentikan iring-iringan kendaraan yang diduga ditumpangi MSA, tetapi dua mobil berhasil kabur. MSA tidak ada di mobil yang dihentikan polisi.

Upaya penangkapan kembali dilakukan, Kamis (7/7/2022) pagi. Ratusan anggota Polda Jatim dan Polres Jombang mengepung Ponpes Shiddiqiyyah untuk menjemput pelaku.

Penjemputan paksa berjalan cukup panjang, karena keberadaan MSA yang bersembunyi di dalam area ponpes seluas 5 hektar tidak kunjung diketemukan. 

Ada pula ratusan simpatisan yang berusaha melindungi dan menyembunyikan keberadaan MSA di sana.

Kepolisian memang sudah berhasil masuk ke area pondok, tetapi karena luasnya area ponpes itu, keberadaan MSA urung ditemukan hingga hari gelap.

Setelah belasan jam terkepung, akhirnya MSA menyerahkan diri pada malam hari sekitar pukul 23.00 WIB.

Ia pun di bawa oleh pihak kepolisian ke Polda Jawa Timur untuk menjalani proses hukum selanjutnya.

Baca juga: MSA, Anak Kiai Jombang yang Jadi Tersangka Pencabulan, Sempat Kabur Saat Dijemput Polisi pada 3 Juli 2022

Ratusan orang yang halangi penangkapan diamankan

Kepolisian mengamankan 320 orang yang merupakan simpatisan dari MSA, karena menghalangi proses penangkapan.

Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol. Dirmanto menyebut, ratusan orang ini bukanlah santri atau orang dalam lingkungan pesantren.

"Kita sudah melakukan upaya mengamankan para simpatisan ke Polres Jombang. Jumlah simpatisan itu ada sekitar 320 orang. Kemudian 20 di antaranya adalah anak-anak, ini masih kita pilah-pilah karena banyak yang dari luar kota," kata Dirmanto, Kamis (7/7/2022).

Diketahui, sebagian simpatisan itu berasal dari Malang, Banyuwangi, Semarang, Yogyakarta, bahkan ada yang dari Lampung.

Baca juga: Halangi Penangkapan Anak Kiai Jombang Tersangka Pencabulan, 320 Orang Diamankan Polisi

Kemenag cabut izin ponpes

Akibat penghalangan upaya penangkapan, Kementerian Agama pun langsung mencabut izin operasional Pondok Pesantren.

Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag, Waryono Abdul Ghafur mengatakan, keputusan tegas ini diambil, karena pihak pesantren dinilai menghalangi polisi dalam menjalankan proses hukum terhadap tersangka yang menjadi buronan kasus pencabulan itu.

"Sebagai regulator, Kemenag memiliki kuasa administratif untuk membatasi ruang gerak lembaga yang di dalamnya diduga melakukan pelanggaran hukum berat,” jelas Waryono.

Langkah ini diambil sebagai bentuk dukungan kepada aparat kepolisian untuk menuntaskan kasus pencabulan tersebut.

Meski mencabut izin operasional pondok, Kanwil Kemenag akan berkoordinasi dengan Kanwil Kemenag Jawa Timur dan Jombang untuk memastikan proses belajar santri tetap dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Baca juga: Halangi Penjemputan Paksa Anak Kiai Jombang, Kemenag Cabut Izin Ponpes Shiddiqiyyah

Pelaku ditahan di rutan Medaeng

MSA (42) ditahan di rumah tahanan kelas 1 Surabaya di Medaeng, Sidoarjo, Jawa Timur, setelah berhasil ditangkap di pondok pesantren Shiddiqiyyah, Kamis (7/6/2022) malam.

Putra kiai Jombang ini langsung menghuni rutan pada Jumat (8/7/2022) dini hari.

"Setelah menjalani pemeriksaan, tersangka ditahan di Rutan Medaeng," kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Dirmanto, Jumat (8/7/2022).

Berkas perkara MSA sesungguhnya sudah lengkap (P21) sejak Januari lalu.

Namun, penyidik kepolisian baru dapat menyerahkan tersangka hari ini, karena tersangka tidak kooperatif sebagaimana dijelaskan sebelumnya.

Baca juga: Anak Kiai Jombang yang Jadi Tersangka Pencabulan Ditahan di Rutan Medaeng

(Sumber: Kompas.com/Achmadd Faizal, Maya Citra Rosa, Moh. Syafii | Editor: Pythag Kurniati, Maya Citra Rosa, Dheri Agriesta, Sari Pratiwi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Tren
Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Tren
Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Tren
Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Tren
Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Tren
Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com