Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi dan Penyebab Asap Putih Tutupi Jalanan Karawaci Tangerang

Kompas.com - 07/07/2022, 13:29 WIB
Alinda Hardiantoro,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Video yang menampilakan kepungan asap putih di jalanan Karawaci Tangerang, viral di media sosial.

Video tersebut diunggah oleh akun ini dan ini secara bersamaan, yakni Rabu (6/7/2022).

Dalam video tersebut tampak asap putih membumbung hingga menutupi jalanan. Hal itu membuat pengendara sepeda motor dan mobil kesulitan untuk melewati kawasan tersebut.

"Terjadi kebocoran gas dari sebuah pabrik di Jalan Raya Merdeka, Cimone, Karawaci, Kota Tangerang sejak Rabu (6/7/2022) pagi. Belum diketahui penyebabnya, pengendara disarankan cari jalan alternatif karena jalanan tertutup gas dan menghalangi pandangan," tulis akun ini.

Dalam video tersebut, pengunggah sempat menduga asap putih terjadi lantaran adanya kebocoran gas.

Kemunculan asal putih tersebut menyebabkan terjadinya kemacetan lalu lintas yang cukup panjang. Hal itu terlihat dari video yang diunggah oleh warganet dan suara klakson pengemudi yang saling bersahutan.

Hingga Kamis (7/7/2022) pagi, video tersebut telah disukai oleh lebih dari 47.000 pengguna akun instagram dan mendapat komentar warganet sebanyak 3.472 orang.

Baca juga: Video Viral Razia di Kawasan Wisata Bromo, Ini Kata Pengelola

Kronologi kemunculan asap putih

Kapolsek Karawaci Kompol Hasoloan Situmorang membenarkan adanya insiden asal putih yang memenuhi jalanan seperti pada video viral tersebut.

Kompol Hasoloan mengatakan, insiden itu terjadi pada di Jalan Gatot Subroto, Cimone, Karawaci, Kota Tangerang, Banten, pada Rabu (6/7/2022) sekitar pukul 07.00 WIB.

Saat itu, kepungan asap putih yang berasal dari tabung CO2 (karbondioksida) milik sebuah perusahaan distributor PT G.A.S, bukan dari aktivitas pabrik di sekitar.

Kepungan asap putih tersebut menyebar dan memenuhi jalanan hingga menyebabkan kemacetan di jalanan sekitar.

Bahkan, insiden tersebut sempat mengundang perhatian masyarakat sekitar.

"(Sempat) mengundang perhatian juga pemandangan terganggu, masyarakat berjalannya terhambat, itu juga ada perlambatan," tutur Hasoloan, dilansir dari Kompas.com (6/7/2022).

Baca juga: Ramai soal Siklus Menstruasi pada Pasien Koma, Ini Penjelasan Dokter

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com