Setelah Indonesia merdeka, perempuan ini diangkat sebagai Menteri Tenaga Kerja pertama di bawah Perdana Menteri Amir Sjarifuddin. Ia menjabat tahun 1947 hingga 1948. Selain itu, ia juga aktif sebagai eksekutif di Partai Buruh di Indonesia karena lantang dalam memperjuangkan hak-hak pekerja.
Baca juga: 5 Pembunuh Berantai Paling Kejam di Muka Bumi
Pada 1950, Trimurti ikut mendirikan Gerwis, sebuah organisasi perempuan Indonesia, yang kemudian berganti nama sebagai Gerwani. Namun, akhirnya ia meninggalkan organisasi pada tahun 1965 dan menempuh pendidikan ekonomi di Universitas Indonesia saat usianya 41 tahun.
Di saat yang bersamaan, Trimurti ditawarkan sebagai Menteri Sosial. Namun, ia menolak karena ingin fokus menyelesaikan pendidikan sarjananya.
Perjuangannya pun tak berhenti di situ, pada tahun 1980, Trimurti turut serta dalam aksi memprotes Soeharto. Ia turut serta sebagai anggota dan penandatangan Petisi 50 karena Soeharto telah menyalahgunakan Pancasila terhadap lawan politiknya.
Trimurti meninggal dunia pada usia 96 dan dimakamkan TMP Kalibata. Ia meninggal di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto (RSPAD) pada 20 Mei 2008 setelah dirawat selama dua minggu.
Untuk menghargai jasa-jasanya sebagai pahlawan kemerdekaan Indonesia, dilaksanakan upacara di Istana Negara, Jakarta Pusat sebelum akhirnya dikebumikan.
Dengarkan kisah hidup inspiratif para tokoh perjuangan Indonesia lainnya hanya melalui siniar Tinggal Nama di Spotify. Meskipun kini mereka hanya tinggal nama, namun perjuangannya akan selalu membekas di benak kita.
Ikuti juga siniarnya agar kalian tak tertinggal tiap episode terbarunya! Akan ada banyak cerita-cerita menarik yang bisa kalian dengarkan sambil beraktivitas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.