Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Bisa Terkena Sanksi akibat Flare, Ini Aturan dan Bahayanya

Kompas.com - 04/07/2022, 07:00 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pertandingan Grup A Piala AFF 2022 timnas U19 Indonesia vs Vietnam di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Sabtu (2/7/2022) diwarnai dengan nyala flare oleh suporter Indonesia.

Adanya nyala flare di stadion ini menjadi sorotan pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong. Dia memohon hal tersebut tak terjadi lagi.

"Pertama-tama saya berterima kasih kepada para fans karena sudah bekerja keras memberi dukungan penuh kepada timnas. Tetapi petasan pada terakhir akan mengurangi fokus pemain kami," kata Shin Tae-yong dikutip dari Kompas.com, Minggu (3/7/2022)

Shin Tae-yong menilai, penggunaan flare di pertandingan sepak bola bisa membuat Indonesia mendapatkan sanksi besar.

"Apalagi dari FIFA bisa memberi sanksi besar dan keras. Jadi, saya mohon untuk mengubah budaya dari fans dikit demi sedikit agar makin semangat para pemain timnas," ujar Shin Tae-yong.

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan juga menyayangkan aksi para supporter dan mengingatkan adanya sanksi yang jelas.

"Kami tidak enak, apalagi ditonton negara lain juga, kalau sanksi sudah jelas. Kami harap teman-teman suporter membantu, euforia boleh, tetapi situasi ini menyulitkan," tuturnya.

Berikut aturan, sanksi, dan bahaya flare:

Baca juga: Shin Tae-yong: Sudahilah Menyalakan Petasan dan Flare di Stadion

Aturan penggunaan flare

FIFA memilki ketentuan terkait flare di stadion bagi tuan rumah acara FIFA.

Sebagaimana dikutip dari “FIFA Stadium Safety and Security Regulations", FIFA melarang penggunaan flare dalam stadion.

“Tim Manajemen keselamatan dan keamanan stadion harus mengadopsi dan menegakkan kebijakan yang jelas, melarang penonton membawa flare, kembang api atau bentuk lain dari kembang api ke dalam stadion,” tulis FIFA dalam aturannya.

Menurut FIFA, stadion harus dengan jelas menuliskan hal tersebut dalam kode etik stadion yang dimiliki.

Sementara itu, untuk setiap kegiatan acara yang menggunakan pertunjukan kembang api, FIFA memperingatkan untuk melakukan penilaian risiko kebakaran dan harus memiliki perencanaan formal yang disiapkan.

Selain itu, acara tersebut juga harus disetujui oleh dinas pemadam kebakaran dan otoritas lokal.

Dikutip dari BBC, di Inggris, Liga Premier, dan Liga Sepak Bola juga telah diluncurkan kampanye pendidikan untuk para supporter mengenai bahaya kembang api di lapangan sepak bola dengan kampanye "Flair not Flares".

Baca juga: Ketum PSSI Sayangkan Suporter Indonesia Nyalakan Flare: Khawatir Tak Diizinkan Lagi Jadi Tuan Rumah...

 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

7 Tanda Tubuh Kelebihan Gula yang Jarang Diketahui, Termasuk Jerawatan

7 Tanda Tubuh Kelebihan Gula yang Jarang Diketahui, Termasuk Jerawatan

Tren
Wilayah Potensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 27-28 April 2024

Wilayah Potensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 27-28 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Media Korsel Soroti Shin Thae-yong, Thailand Dilanda Suhu Panas

[POPULER TREN] Media Korsel Soroti Shin Thae-yong, Thailand Dilanda Suhu Panas

Tren
Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com