Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diklaim Pemersatu, Duet Anies-Ganjar Sulit Diwujudkan, Ini Alasannya

Kompas.com - 28/06/2022, 20:30 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

Respons Golkar, PDI-P, hingga Ganjar

Lantas, seperti apa partai politik menanggapi wacana duet tersebut? Berikut ini rangkuman respons sejumlah parpol dikutip dari Kompas.com (28/6/2022). 

1. Golkar

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia menilai wajar bila Surya Paloh berpandangan demikian.

"Ya karena itu disampaikan oleh ketua umum partai politik, ya Pak Surya Paloh, saya kira kan itu suatu wacana atau pernyataan yang menurut saya biasa saja," kata Doli di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin.

Meski begitu, ia mengatakan, setiap parpol memiliki kedaulatan dalam mengambil keputusan, kebijakan, dan strateginya masing-masing.

2. PDI-P

Ketua DPD PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat tak sepakat dengan usulan bahwa adanya duet figur-figur tertentu dapat mempersatukan bangsa.

Sebab, persatuan bangsa dinilai terjadi karena adanya persamaan pemahaman mengenai sebuah ideologi.

“Yang mempersatukan bangsa kita, sekali lagi ya itu bukan orang per orang lho, yang mempersatukan bangsa kita itu ideologi,” ujar Djarot saat ditemui di Gedung Pusat Edukasi AntiKorupsi KPK, Jakarta, Senin.

"Ideologi Pancasila itu lah yang mempersatukan bangsa kita, nilai-nilai dalam ideologi itulah yang mempersatukan bangsa kita,” ucapnya.

3. PSI

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menolak wacana duet pemersatu ala Surya Paloh itu.

Juru Bicara (Jubir) PSI Ariyo Bimo mengatakan, Anies tidak cocok menjadi calon wakil presiden untuk Ganjar.

Meski demikian, hingga kini PSI belum menentukan siapa kandidat presiden yang akan didukung pada pilpres mendatang.

Ia pun menyarankan agar para calon yang hendak maju di pilpres, lebih fokus menyelesaikan persoalan yang timbul akibat pandemi.

4. Demokrat

Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menilai duet Ganjar-Anies bukanlah solusi untuk menghentikan polarisasi atau keterbelahan di masyarakat usai Pemilu 2014 dan 2019.

Menurut dia, ada tiga hal yang bisa menjadi solusi atas persoalan itu.

Pertama, para elite politik harus memberikan contoh bagaimana menghargai perbedaan.

Kedua, para elite parpol harus terbiasa berkompetisi, bukan berupaya menghalangi munculnya calon lain dalam kontestasi pilpres.

Ketiga, menghentikan penyebaran politik kebencian, framing dan labeling yang bernada negatif pada kubu lawan dalam kontestasi Pemilu.

5. Respons Ganjar

Sementara itu, Ganjar turut angkat bicara soal wacana duet ini. Gubernur Jawa Tengah ini memilih menanggapi santai wacana itu.

"Lha, aku duet karo bojoku (lah saya duet sama istriku)," kata Ganjar di CFD Solo, Minggu (26/6/2022).

Terkait wacana tersebut, Ketua DPC PDI-P Solo FX Hadi Rudyatmo alias Rudy menegaskan bahwa partainya menunggu keputusan resmi dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri terkait capres yang akan diusung.

"Kalau saya tetap tegak lurus dengan Ketua Umum (Megawati Soekarnoputri)," kata Rudy di Solo, Jawa Tengah, Minggu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Manfaat Buah dan Sayur Berdasar Warnanya, Merah Bisa Cegah Kolesterol Tinggi

Manfaat Buah dan Sayur Berdasar Warnanya, Merah Bisa Cegah Kolesterol Tinggi

Tren
16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

Tren
Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Tren
Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Tren
Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Tren
Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

Tren
Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com