Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Modus Begal Rekening dan Cara Antisipasinya

Kompas.com - 21/06/2022, 11:00 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Topik seputar "begal rekening" sedang ramai dibicarakan di media sosial.

Hingga Senin (20/6/2022), sebanyak 9.339 pengguna Twitter membahas mengenai topik "Awas Begal Rekening", di mana topik ini masuk dalam salah satu trending topik Twitter.

Apa itu begal rekening

Begal rekening adalah upaya segerombolan orang yang saling membantu untuk merampas harta benda (dalam hal ini rekening) korban.

Biasanya, pelaku akan menguras habis rekening milik korban. Tentunya tindakan ini merugikan bagi masyarakat dan harus diantisipasi agar tidak terjadi pada diri kita.

Baca juga: Nasabah Bank Lampung Kena Skimming, Pelaku Diduga Dapat Nomor Rekening dari Marketplace

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Otoritas Jasa Keuangan (@ojkindonesia)

 

Ciri-ciri begal rekening

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengidentifikasi ada 4 modus social engineering (soceng) yang mirip dengan aksi begal rekening.

Adapun ciri-cirinya, yakni:

  • Oknum atau pelaku mulai berpura-pura sebagai petugas bank namun meminta atau menanyakan password, PIN, MPIN, dan OTP.
  • Oknum atau pelaku menanyakan data pribadi
  • Menghubungi nasabah lewat telepon
  • Menghubungi korbannya lewat akun media sosial
  • Menghubungi korbannya lewat email dan website bank

Modus social engineering atau soceng

Dikutip dari OJK, ada 4 modus begal rekening. Berikut rinciannya:

1. Info perubahan tarif transfer bank

Penipu berpura-pura sebagai pegawai bank dan menyampaikan informasi perubahan tarif transfer bank kepada korban.

Penipu meminta korban mengisi link formulir yang meminta data pribadi seperti PIN, OTP, dan password.

2. Tawaran menjadi nasabah prioritas

Penipu menawarkan iklan upgrade menjadi nasabah prioritas dengan segudang rayuan promosi.

Penipu akan meminta korban memberikan data pribadi seperti Nomor Kartu ATM, PIN, OTP, Nomor CVV/CVC, dan password.

3. Akun layanan konsumen palsu

Akun media sosial palsu yang mengatasnamakan bank. Akun biasanya muncul ketika ada nasabah yang menyampaikan keluhan terkait layanan perbankan.

Pelaku akan menawarkan bantuan untuk menyelesaikan keluhannya dengan mengarahkan ke website palsu pelaku atau meminta nasabah memberikan data pribadinya.

4. Tawaran menjadi agen laku pandai

Penipu menawarkan jasa menjadi agen laku pandai bank tanpa persyaratan rumit. Penipu akan meminta korban mentransfer sejumlah uang untuk mendapatkan mesin Electronic Data Capture atau EDC.

Sebagai informasi, EDC adalah sebuah alat penerima pembayaran yang dapat menghubungkan antar rekening bank. Pada umumnya, bentuk mesin EDC adalah seperti telepon genggam model lama dengan layar yang kecil.

Secara umum, komponen yang adalah di dalam mesin EDC adalah Graphical User Interface (GUI).

Fungsinya untuk memasukan berbagai data, memvalidasi data yang masuk dan sebagai alat untuk pembuatan laporan dari analisis data yang telah dikumpulkan.

Mesin EDC diterbitkan oleh perbankan dan dapat terkoneksikan dengan server perbankan.

Baca juga: Cara Buka Rekening Tabungan Secara Online BRI, BNI, BTN dan Bank Mandiri

 

Fungsi mesin EDC

Secara lebih rinci, fungsi mesin EDC adalah sebagai berikut:

  • Mesin EDC digunakan sebagai alat gesek tunai.
  • Untuk memperlancar transaksi pembayaran.
  • Mempermudah konsumen dalam melakukan pembayaran, karena konsumen tidak perlu membawa uang tunai.
  • Mesin EDC digunakan untuk mempermudah kasir karena tidak perlu memberikan uang kembalian kepada konsumen.
  • Meminimalkan risiko negatif dan mencegah terjadinya pembayaran dengan uang palsu.
  • Menghemat banyak waktu dan tenaga kedua belah pihak.

Antisipasi modus begal rekening

Agar kita terhindari dari aksi begal rekening, Anda perlu mengingat-ingat langkah berikut:

1. Petugas bank tidak akan meminta atau menanyakan password, PIN, MPIN, OTP, atau data pribadi Anda.

2. Cek keaslian nomor telepon, akun media sosial, alamat email, dan website resmi bank.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com