Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaji Dokter di Indonesia

Kompas.com - 17/06/2022, 19:30 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dokter merupakan salah satu pekerjaan mulia yang kerap didambakan setiap orang.

Tidak semua orang yang menyembuhkan penyakit bisa disebut dokter.

Pasalnya untuk menjadi dokter diperlukan pendidikan dan pelatihan khusus dan mempunyai gelar dalam bidang kedokteran.

Baca juga: Besaran Gaji TNI

Lalu, berapa gaji dokter?

Gaji dokter di Indonesia

Pada 2019, Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) waktu itu, Dr Daeng M Faqih mengatakan, pendapatan dokter yang ditugaskan di berbagai daerah masih banyak yang di bawah Rp 3 juta.

Adapun dokter yang dimaksud adalah dokter umum dan merupakan Pegawai Negeri Sipi (PNS) dengan golongan III A, atau yang masa baktinya di bawah lima hingga 10 tahun.

Pendapatan dokter golongan III A memiliki gaji pokok sekitar Rp 2,4-2,7 juta dan ditambah jasa layanan dari kapitasi BPJS rata-rata sebesar Rp 500.000 sampai Rp 1 juta.

"Jadi total Rp 2,9 juta sampai Rp 3,2 juta atau sekitar Rp 3,4 juta sampai Rp 3,7 juta," ujarnya, dikutip Kompas.com, 15 Januari 2019.

Baca juga: Viral soal Unggahan 5 Waktu Tidur yang Tidak Disarankan, Ini Kata Dokter

Kemudian, apabila tidak ada insentif dari pemerintah daerah, maka penghasilan dokter kurang dari Rp 3 juta.

Upah untuk dokter umum dengan dokter spesialis yang banyak ditemukan di perkotaan tentu saja berbeda.

Dokter spesialis memiliki penghasilan yang lebih tinggi, tapi jumlahnya pun tidak sebanyak dokter umum.

Baca juga: Besaran Iuran BPJS Kesehatan Bakal Sesuai Gaji, Bagaimana yang Tidak Berpenghasilan?

Penghasilan dokter sangat subyektif

Ilustrasi dokter dengan pasien TBC. Dok. Shutterstock Ilustrasi dokter dengan pasien TBC.

Sementara itu, salah satu dokter anonim yang pernah bekerja di Jawa Tengah menganggap masalah penghasilan dokter sangat subyektif dan tidak dapat digeneralisasi.

"Bisa saya katakan, ada dokter yang mendapat jasa medis tidak sesuai dengan yang seharusnya. Terutama (dokter) yang bekerja di klinik pratama BPJS," kata dokter tersebut.

Menurutnya, secara umum gaji pokok hanya dimiliki oleh dokter yang bekerja di rumah sakit (RS), dan merupakan dokter full timer, atau setiap hari praktik di RS.

Berbeda halnya dengan dokter jaga di RS yang bekerja dengan 15-20 shift, akan dihitung sebagai dokter part timer dan tidak mendapat gaji pokok.

Baca juga: Penjelasan BPJS Kesehatan soal Ramai Iuran Akan Disesuaikan Besar Gaji

Adapun penghasilan dokter, katanya, berdasarkan dua hal yakni, jumlah pasien dan kebijakan RS atau klinik untuk jasa dokter per-pasien.

Ia menceritakan, dokter yang praktik di beberapa klinik di Jawa Tengah mendapat jasa Rp 3.000 untuk satu pasien yang datang.

"Ini saya temukan di tiga klinik berbeda," ujarnya.

Ia melanjutkan, setiap shift atau biasa dijuluki uang duduk rata-rata dokter akan mendapat Rp 80.000. Satu kali shift lamanya tujuh sampai sepuluh jam.

Baca juga: Ramai soal Lasik, Pengobatan Mata seperti Apa? Ini Kata Dokter

(Sumber: Kompas.com /Gloria Setyvani Putri | Editor: Gloria Setyvani Putri)

The Nobel Committee for Physiology or Medicine. Illustrator: Mattias Karlén Pemenang Nobel Kedokteran 2020

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com