Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fase Kehilangan: Menyangkal, Depresi, hingga Menerima

Kompas.com - 16/06/2022, 06:35 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kehilangan seseorang atau sesuatu yang kita sayang pasti akan menimbulkan rasa sakit dan duka yang begitu berat.

Banyak pihak akan menyarankan untuk mengikhlaskan apa yang pergi agar hidup terasa lebih ringan. Tapi praktiknya tidak pernah semudah teorinya.

Secara psikologis pun disebutkan, bahwa untuk bisa menerima duka atau kehilangan dalam kehidupan, seseorang akan membutuhkan proses di mana di dalamnya terdapat sejumlah tahapan yang sulit terhindarkan.

Setidaknya ada 5 fase kehilangan, sebagaimana dikutip dari Cruse Bereavement Support:

1. Penyangkalan

Di hari-hari pertama kehilangan, biasanya seseorang akan mengalami mati rasa. Beberapa orang masih belum bisa mencerna secara utuh apa yang sedang ia hadapi, sehingga seolah tidak ada hal apapun yang terjadi.

Bukan berarti kita tidak tahu bahwa seseorang telah meninggal dan pergi. Kita tahu, tapi kita masih menyangkalnya. Kita masih tidak percaya bahwa realita adalah realita.

Hal ini karena sulit untuk menyadari bahwa orang yang penting dalam hidup kita telah pergi dan tak akan pernah kembali.

Di masa-masa ini, sangat mudah bagi seseorang untuk merasakan kehadiran orang yang telah meninggal, baik suaranya, atau bahkan visualnya.

Baca juga: Untuk Penderita Anxiety, Ini Cara Meredakan Kecemasan di Tengah Kabar Duka

2. Marah

Tahap kehilangan selanjutnya adalah fase marah. Marah adalah emosi natural yang sangat alamiah terjadi pada manusia ketika baru saja ditinggal mati/pergi oleh orang yang dicinta.

Kematian dirasa begitu jahat dan tidak adil. Terutama bagi orang-orang yang memiliki mimpi atau rencana bersama di masa depan, sehingga kematian dirasa datang terlalu cepat, jauh lebih cepat daripada semestinya.

Di fase ini, seseorang biasanya akan merasa marah. Baik marah kepada ia yang pergi, atau marah pada diri sendiri mengapa selagi orang itu masih hidup kita tidak melakukan atau justru melakukan hal-hal tertentu kepadanya.

Baca juga: 6 Bunga yang Melambangkan Kesedihan

3. Tawar-menawar

Memasuki tahap ketiga dari kehilangan, seseorang biasanya akan mulai berpikir realistis di tengah rasa sakit yang masih begitu terasa.

Mereka mulai mencari jawaban, tidak adakah hal lain yang bisa dilakukan untuk mengubah suasana atau kondisi pilu ini menjadi lebih baik?

Seseorang mulai melakukan sesuatu dan meyakini sesuatu itu mampu membawa perubahan yang positif.

Tak jarang seseorang juga akan berandai-andai tentang hal-hal di masa lalunya dan bertanya-tanya mungkin jika sesuatu tidak dilakukan sebagaimana yang sudah dilakukan dulu, kehilangan ini tidak akan sampai terjadi.

Baca juga: Mengenal Beda Depresi dan Kesedihan

Ilustrasi menangis Ilustrasi menangis

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com