Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Pengamat soal Menteri yang Layak Diganti di Kabinet Jokowi

Kompas.com - 15/06/2022, 15:30 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Presiden Jokowi telah melakukan reshuffle Menteri dalam kabinetnya.

Mereka yang ditunjuk adalah mantan Panglima TNI Hadi Tjahjanto yang dilantik sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN). menggantikan Sofyan Djalil.

Kemudian, Zulkifli Hasan yang ditunjuk sebagai Menteri Perdagangan menggantikan Muhammad Lutfi.

Selain itu, Jokowi juga menunjuk  tiga orang menjadi wakil menteri (wamen) yang baru.

Ketiganya, yakni Raja Juli Antoni sebagai Wamen ATR/BPN, John Wempi Watipo sebagai Wamendagri dan Afriansyah Noor sebagai Wamenaker.

Kendati demikian, pengamat menyebut ada sejumlah nama menteri yang layak untuk diganti.

Siapa saja?

Baca juga: Riwayat Reshuffle Kabinet Jokowi

Siapa menteri yang layak diganti?

Analis Sosial Politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun menyebut beberapa nama menteri yang layak diganti.

Mereka adalah Luhut Binsar Pandjaitan, Bahlil Lahadalia, Airlangga Hartarto, Tito Karnavian, M.Luthfi, dan Erick Thohir.

“Termasuk menterinya Golkar, PKB dan PAN," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (15/6/2022).

Badrun menilai, jika sosok-sosok tersebut tidak diganti, maka tidak akan membangkitkan kepercayaan publik nasional dan internasional kepada pemerintah.

Ia mengatakan reshufle yang dilakukan Jokowi tak akan ada gunananya jika yang di-reshuffle menteri yang tidak begitu strategis atau hanya tambal sulam.

Menurutnya, reshuffle Menteri tidak cukup hanya dengan mengganti dan beberapa digeser.

Penggantian juga tak akan bermakna strategis apabila nantinya diberikan kepada partai koalisi baru yang sosoknya kurang kredibel atau sekedar transaksional.

Jika hal itu terjadi, kesan yang muncul di hadapan publik nasional dan internasional adalah pemerintahan semakin tidak kredibel.

“Apalagi jika menteri yang membuat masalah seperti masalah keinginan tiga periode, tingginya harga minyak goreng, sibuk kampanye capres cawapres, tidak bisa urus BBM, gas dan listrik, itu tidak diganti hanya digeser,” ujar Ubedillah.

Baca juga: Reshuffle Kabinet, Seskab Sebut Jokowi Perlu Refreshing Beberapa Menteri

Akomodasi politik dan kursi untuk parpol

Dikutip dari Kompas.com, (15/6/2022), peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro berpendapat bahwa apabila mempertimbangkan capaian kinerja, Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi layak untuk diganti.

Menurutnya, hal ini karena persoalan kelangkaan dan mahalnya minyak goreng tak kunjung berakhir.

"Kalau pertimbangan capaian kinerja tentu Menteri Perdagangan perlu dilakukan evaluasi karena persoalan minyak goreng selama beberapa bulan terakhir ini," kata Bawono.

Ia menambahkan, jika pertimbangan reshuffle lebih condong kepada akomodasi politik, maka besar kemungkinan PAN akan mendapatkan kursi menteri.

PAN merupakan anggota koalisi teranyar di pemerintahan Jokowi-Ma'ruf, Bawono menilai wajar jika berharap mendapatkan posisi di kabinet.

"Jadi ini memang ada dorongan politik kuat agar presiden segera melakukan reshuffle untuk juga mengakomodasi PAN," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com