Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proses Pencarian 25 Korban Tenggelamnya KM Ladang Pertiwi di Selat Makassar

Kompas.com - 29/05/2022, 16:45 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kapal motor (KM) Ladang Pertiwi dilaporkan tenggelam di Selat Makassar pada Kamis (26/5/2022) sekitar pukul 03.30 WIB.

Akibat peristiwa ini setidaknya 25 dari 42 penumpang hilang dan belum ditemukan.

Adapun 17 penumpang lainnya sudah ditemukan dalam kondisi selamat.

Sampai dengan saat ini tim gabungan tengah mengerahkan segenap upaya pencarian untuk mencari korban yang belum ditemukan di titik lokasi di mana kapal tenggelam.

Pencarian melalui udara

Dikutip dari AntaraNews, hari ini, Minggu (29/5/2022), pencarian dilakukan melalui pantauan udara menggunakan helikopter.

“Hari ini kami bersama dengan TNI AU membantu pencarian lewat udara, sehingga bisa memantau lebih luas,” kata Kepala Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) Sulawesi Selatan Djunaidi.

Adapun pencarian tersebut dilakukan memakai pesawat helikopter jenis H-3211 Super Puma, serta 5 orang kru dari TNI AU.

Helikopter berangkat dari Pangkalan Udara Hasanuddin.

Pencarian korban dilakukan dengan menerbangkan helikopter di bawah 10.000 kaki selama sekitar 1 jam 45 menit.

“Kami tadi sempat memantau via udara, dan alhamdulillah cuaca cukup mendukung, very clear saat pemantauan tadi,” ujarnya.

Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman juga menyampaikan, pencarian juga dilakukan dengan melibatkan pula kapal nelayan yang disebar di sekitar lokasi.

“Kami masih melakukan pencarian, beberapa pulau kami deteksi dan kapal nelayan juga di sekitarnya kami pantau banyak. Kami juga sudah gerakkan kapal-kapal menengah ke atas dan kecil mereka juga bergerak untuk membantu kami bergotong royong, bersama TNI AU, TNI AL, Polri, Basarnas, BPBD serta dibantu kapal nelayan,” ujarnya.

Baca juga: Kronologi Tenggelamnya KM Ladang Pertiwi di Selat Makassar

Dokumentasi KM Ladang Pertiwi sebelum tenggelamTribun Timur Dokumentasi KM Ladang Pertiwi sebelum tenggelam

Tak punya izin berlayar

Dikutip dari Kompas.com, Minggu (29/5/2022), Kantor Syahbandar Makassar mengatakan jika KM Ladang Pertiwi 02 bukanlah kapal yang diizinkan mengangkut penumpang.

Selain itu kapal tersebut juga tak memiliki izin berlayar.

"Bukan kapal barang atau penumpang. Izin persetujuan berlayar itu dari syahbandar yakni perikanan atau kapal nelayan," kata Koordinator Syahbandar Pos Paotere Makassar, Nufrizal Atmakaesa.

Menurutnya, saat sandar maupun meninggalkan Pelabuhan Paotere Makassar, kapal tersebut tidak melapor.

“Kegiatan selama di Paotere tidak pernah ada laporan. Jadi terkait penumpang yang ada di kapal itu kami tidak tahu berapa jumlahnya," terang dia.

Baca juga: Tenggelam di Selat Makassar, KM Ladang Pertiwi Ternyata Tak Miliki Izin Berlayar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

Tren
Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Tren
8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

Tren
400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

Tren
Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Tren
'Whistleblower' Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

"Whistleblower" Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

Tren
9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

Tren
Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Tren
Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Tren
Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Tren
Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Tren
Dampak Badai Matahari 2024, Ada Aurora dan Gangguan Sinyal Kecil

Dampak Badai Matahari 2024, Ada Aurora dan Gangguan Sinyal Kecil

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com