Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Mirip, Margarin dan Mentega Miliki 3 Perbedaan Mendasar

Kompas.com - 29/05/2022, 10:05 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Margarin dan mentega adalah dua bahan makanan yang sudah tidak asing lagi bagi kita.

Dengan bahan bertekstur lembut berwarna kuning itu, kita bisa membuat beragam masakan lezat termasuk kue-kue.

Sekilas, margarin dan mentega memang terlihat mirip, namun sesungguhnya keduanya jauh  berbeda.

Perbedaan di antara keduanya bahkan terdapat pada banyak aspek, mulai dari bahan pembuatan hingga fungsinya demi kesehatan.

Berikut 3 perbedaan utama dari margarin dan mentega:

Baca juga: Manakah yang Lebih Sehat untuk Olesan Roti, Keju atau Mentega?

Bahan pembuatan

Dikutip dari Web MD, mentega terbuat dari krim kental atau berbahan susu yang mengandung kadar lemak jenuh lebih tinggi dibandingkan margarin.

Mentega yang paling sering kita beli terbuat dari susu sapi, meskipun jenis lain juga tersedia.

Sementara margarin terbuat dari minyak nabati seperti minyak canola, buah sawit, dan minyak yang mengandung lemak tak jenuh lainnya.

Namun awalnya, di tahun 1800-an, margarin juga terbuat dari lemak hewani.

Baca juga: Cara Simpan Mentega Sesuai Kegunaannya

Dampak pada kesehatan

Mentega mengandung sejumlah nutrisi yang tidak ditemukan di makanan lainnya.

Misalnya, mentega yang dibuat dari susu sapi yang diberi makan rumput akan menyediakan kita vitamin K2. Vitamin ini dapat memperbaiki kesehatan tulang.

Selain vitamin K2, mentega dari bahan dasar yang baik ini juga juga mengandung asam lemak CLA, Butyrate, dan Omega 3.

Hanya saja, pada mentega yang terbuat dari susu sapi yang diberi pakan dedak, nutrisi ini lebih sedikit ditemukan.

Meski kaya nutrisi, namun mentega tinggi akan lemak jenuh dan kolesterol, sehingga konsumsinya harus dibatasi.

Sedangkan margarin, kerap kali kaya akan lemak tak jenuh ganda. Studi menunjukkan bahwa makan lemak tak jenuh ganda sebagai pengganti lemak jenuh dapat mengurangi risiko terjadinya masalah jantung.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com