Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta dan Kronologi Kecelakaan Mojokerto: 15 Orang Tewas, Sopir Diduga Mengantuk

Kompas.com - 17/05/2022, 08:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kecelakaan tunggal terjadi di Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo) KM 712.400/A, Jawa Timur, Senin (16/5/2022) pukul 06.15 WIB.

Kecelakaan naas itu menimpa bus pariwisata Ardiansyah yang tengah mengangkut penumpang usai berwisata ke Jawa Tengah.

Dilansir dari Kompas.com (16/5/2022), Kasat PJR Ditlantas Polda Jawa Timur AKBP Dwi Sumrahadi mengatakan, kecelakaan tunggal terjadi ketika bus pariwisata sedang melaju dari arah Yogyakarta menuju Surabaya.

Akibat dari kecelakaan tersebut, 15 orang dilaporkan meninggal dunia.

Baca juga: Viral, Video Kecelakaan Beruntun Disebutkan di Tol Kemayoran, Ini Kronologinya

Berikut Kompas.com merangkum fakta dan kronologi kejadian laka tunggal di Jalan Tol Surabaya-Mojokerto, Jawa Timur:

Mengangkut penumpang pariwisata

Bus pariwisata Ardiansyah berpelat nomor polisi S 7322 UW itu dilaporkan membawa 25 penumpang yang tengah berwisata ke Dieng, Jawa Tengah.

Dalam penyelidikan di TKP, Polisi menemukan kertas di dalam bus tersebut. Dalam kertas tersebut, para korban menamakan diri mereka sebagai Group Benowo Piknik dari Benowo, Pakal, Surabaya.

Dilansir dari Tribumnews (16/5/2022), bus pariwisata itu membawa warga dari dua RT di Kelurahan Benowo, Kecamatan Pakal, Surabaya.

Naasnya, bus mengalami kecelakaan maut di ruas jalan tol saat rombongan tengah dalam perjalanan pulang.

Baca juga: Viral Video Kecelakaan Odong-odong Menelan 2 Korban di Boyolali, Ini Kronologinya

Kronologi kejadian

Kecelakaan bermula ketika bus pariwisata itu melaju dari arah Yogyakarta menuju Surabaya dengan kecepatan sedang, Senin (16/5/2022) pagi hari.

Saat tiba di ruas tol Surabaya-Mojokerto (Sumo) KM 712+400 jalur A, bus sempat oleng dan menabrak tiang di pinggir jalan tol dan terguling.

“Saat tiba di Km 712+400/A, kendaraan oleng ke kiri dan menabrak tiang variable message sign (VMS) di pinggir bahu jalan tol sehingga terguling,” ujar Sumrahadi, dikutip dari Kompas.com.

Bus dilaporkan tengah berada di jalur lambat saat kecelakaan terjadi.

Menurut Direktur Lalu Lintas Polda Jatim Komisaris Besar Latief Usman, kecelakaan bus pariwisata ini tidak melibatkan kendaraan lain.

Baca juga: Video Viral Evakuasi Penumpang Bus yang Kecelakaan di Tol Merak Banten

Sopir diduga mengantuk

Bus pariwisata yang mengangkut 25 warga Kelurahan Benowo tersebut dikemudikan oleh Ade Firmansyah yang juga merupakan warga Benowo.

Latief mengatakan, sopir diduga kelelahan dan mengantuk sehingga pengemudi sopir menyadari bahwa bus yang dikemudikannya sempat oleng.

"Diduga sopir mengantuk, tidak menyadari bus oleng ke kiri, lalu menabrak VMS," kata Latief, dilansir dari Kompas.id.

Guna menyelidiki kecelakaan mau itu, Polisi telah menugaskan Tim Traffic Accident Analysis (TAA) Direktorat Lalu Lintas Polda Jatim. Para petugas memeriksa latar belakang perusahaan bus pariwisata tersebut.

Dilansir dari Tribunnews, temuan terbaru menyatakan bahwa sopir bus pariwisata tersebut merupakan sopir cadangan atau sopir pengganti.

Awalnya, Ade bertindak sebagai kernet. Namun, ia menggantikan posisi kemudi saat peristiwa kecelakaan terjadi.

Saat ini, Ade mengalami luka berat dan sedang dirawat di rumah sakit.

Menurut Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Inspektur Jenderal Nico Afinta Karokaro, sopir bus bisa menjadi tersangka lantaran menyebabkan kecelakaan yang menewaskan puluhan penumpang.

Baca juga: Ini Peta Daerah Rawan Kecelakaan Jalur Tol dan Jalan Arteri Pulau Jawa

15 orang meninggal dunia

Dilansir dari Kompas.com (16/5/2022), korban tewas akibat kecelakaan tunggal di Tol Sumo itu menewaskan 15 orang penumpang.

Awalnya, jumlah korban hanya 13 orang, di mana 10 orang di antaranya tewas di TKP dan 3 korban lainnya meninggal di Rumah Sakit.

Namun, Kepala BPBD Surabaya Ridwan Mubarun menuturkan adanya tambahan dua korban yang baru saja meninggal dunia. Kedua korban tersebut sempat menjalani perawatan di RS Basoeni dan RS Citra Medika Mojokerto.

“Korban yang meninggal, informasi pertama 13. Tapi ada tambahan bukan di RS sini (RSUD Kota Mojokerto), tapi ada di RS Basuni dan di RS Citra Medika, jadi ada 15," ujar Ridwan. 

Dikutip dari Tribunnews, satu di antara korban yang meninggal merupakan anak-anak.

Ridwan mengatakan, para korban kecelakaan ini berasal dari Surabaya. Mereka tinggal di lingkungan yang sama, yakni di RT 2 RW 3 Kelurahan Benowo, Kecamatan Pakal, Kota Surabaya.

Sebagian dari 15 korban tewas telah diidentifikasi dan diantarkan menuju ke rumah duka.

“Dari 13 jenazah, baru tujuh yang sudah diidentifikasi. Empat tadi sudah pulang dan tiga ini disiapkan untuk berangkat (ke rumah duka),” kata Ridwan.

Sementara penumpang lainnya yang mengalami luka-luka masih menjalani perawatan di beberapa rumah sakit di Mojokerto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com