Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Pembantaian terhadap 2.000 Orang Asing di Kremlin, Rusia

Kompas.com - 16/05/2022, 15:30 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini 416 tahun yang lalu, tepatnya 16 Mei 1606, peristiwa pembunuhan massal terjadi di Moskwa, Rusia.

Tak tanggung-tanggung, sebanyak 2.000 orang asing dibunuh di jalanan kota itu.

Dikutip dari History World, peristiwa ini berasal dari kisah yang terjadi pada tahun 1603.

Ketika itu, seorang bangsawan kelas rendah Rusia tiba di Polandia dan memperkenalkan dirinya sebagai Dimitri, putra dari Ivan IV, Pangeran Agung sekaligus ahli waris takhta yang sah di Moskwa.

Hampir semua orang yang ia jumpai mempercayainya bahwa ia adalah Dimitri.

Hal itu terjadi karena orang Polandia saat itu mudah ditipu dan kecenderungan mereka yang selalu ingin ikut campur dengan berbagai urusan yang berbau Rusia.

Pada Agustus tahun 1604, bangsawan yang mengaku sebagai Dimitri ini masuk ke Rusia bersama dengan pengikutnya yang merupakan orang Polandia.

Ia mendapatkan kesuksesan di waktu-waktu awal memasuki Moskwa karena keengganan banyak bangsawan kota itu menghancurkan musuh dari Boris Godunov.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: PM Inggris Spencer Perceval Tewas Ditembak pada 11 Mei 1812

Boris Godunov merupakan Tsar (kaisar atau raja) yang memimpin Rusia di kala itu.

Keberuntungan terbesar Dimitri palsu adalah ketika Boris meninggal mendadak pada April 1605.

Kematiannya membuat beberapa gubernur mendukung Dimitri menjadi pemegang tahta yang sah.

Tak berhenti di situ, dua bulan setelahnya, janda dan anak laki-laki Boris yang masih muda juga ditangkap dan dibunuh oleh massa yang setuju Dimitri menjadi Tsar.

Jalan Dimitri untuk mendapat tahta di Moskwa pun semakin terbuka.

Dimitri palsu ini kemudian memasuki kota Moskwa untuk mendapat pengakuan sebagai Tsar yang sah, menggantikan Boris yang sudah mangkat.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Gempa Bumi Mematikan San Francisco 7,9 SR Menewaskan 3.000 Orang

Sialnya, ia tidak bisa meyakinkan bangsawan-bangsawan tertinggi di kota itu bahwa ia adalah Dimitri atau anak dari Ivan IV, sang ahli waris takhta yang sah di Moskwa.

Para pengikut Dimitri palsu yang merupakan orang asing merasa tersinggung, permusuhan pun tersulut.

Karena diketahui sebagai seorang penipu yang mengaku-aku sebagai Dimitri, pada 16 Mei 1606 pria itu dibunuh di Kremlin, tempat bersejarah di Moskwa.

Peristiwa itu kemudian diikuti dengan pembantaian sekitar 2.000 orang asing di jalan-jalan kota Moskwa  yang menjadi salah satu pembunuhan paling besar di dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

Tren
Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Tren
8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

Tren
400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

Tren
Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Tren
'Whistleblower' Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

"Whistleblower" Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

Tren
9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

Tren
Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Tren
Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Tren
Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Tren
Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Tren
Dampak Badai Matahari 2024, Ada Aurora dan Gangguan Sinyal Kecil

Dampak Badai Matahari 2024, Ada Aurora dan Gangguan Sinyal Kecil

Tren
Penelitian Ungkap Lari Bisa Menyembuhkan Patah Hati, Berapa Durasinya?

Penelitian Ungkap Lari Bisa Menyembuhkan Patah Hati, Berapa Durasinya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com