Foto berwarna yang dirilis pada Kamis (12/5/2022) berasal dari konsorsium internasional di belakang Event Horizon Telescope, kumpulan delapan teleskop radio tersinkronisasi di seluruh dunia.
Kegiatan ini dilakukan oleh lebih dari 300 ilmuwan dari 13 institusi yang mengoperasikan jaringan global yang terus berkembang yang membentuk satu teleskop besar sebesar Bumi.
Mendapatkan citra atau gambar yang bagus adalah sebuah tantangan tersendiri.
"Itu menggelegak dan berdeguk saat kami melihatnya," ujar Ferytal Ozel dari Universitas Arizona.
Dilansir dari New York Times, Jumat (13/5/2022), Ozel adalah salah satu ilmuwan dari proyek Event Horizon Telescope.
Ozel menggambarkan black hole ini sebagai "raksasa lembut" saat mengumumkan terobosan bersama dengan astronom lain yang terlibat dalam proyek tersebut.
"Saya bertemu lubang hitam ini 20 tahun lalu dan menyukainya serta mencoba memahami sejak itu," ujar Ozel.
"Namun sampai sekrang, kami tidak memiliki gambaran langsung," kata dia.
Gambar tersebut juga menegaskan teori relativitas umum Albert Einstein yang berbunyi:
"Lubang hitam persis seukuran yang ditentukan oleh persamaan Einstein. Ini tentang ukuran orbit Merkurius di sekitar matahari kita".
Baca juga: Black Hole Bermassa 100 Miliar Matahari, Hal Terberat di Semesta?