Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wartawan Al Jazeera Diduga Tewas Ditembak Tentara Israel Saat Meliput di Tepi Barat

Kompas.com - 11/05/2022, 16:15 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan Palestina mengonfirmasi, pasukan Israel telah menembak seorang wartawan senior Al Jazeera di Tepi Barat, Rabu (11/5/2022).

Shireen Abu Akleh (51) diketahui sedang meliput serangan tentara Israel di kamp pengungsi Jenin dan terkena tembakan di bagian wajahnya.

Wartawan Palestina lainnya, Ali al-Samoudi, juga terkena tembakan dan mendapat luka di bagian punggung, tetapi kini dalam kondisi stabil.

Dalam rekaman video kejadian tersebut, Abu Akleh terlihat mengenakan jaket antipeluru berwarna biru dengan tulisan "PRESS", dikutip dari Al Jazeera.

Namun, pihak Israel membantah adanya kabar itu.

Tentara Israel mengonfirmasi telah melakukan operasi Rabu pagi di kamp pengungsi Jenin, tetapi membantah bahwa mereka sengaja menargetkan wartawan.

"(Tentara) tentu saja tidak membidik wartawan," kata seorang pejabat militer.

Baca juga: Israel Tangkap 2 Tersangka Pembunuhan 3 Orang dengan Gunakan Kapak

Pihak Israel pun menawarkan penyelidikan bersama terkait peristiwa itu dan mencari kemungkinan bahwa Abu Akleh ditembak oleh orang-orang bersenjata Palestina.

Sementara itu, Al Jazeera menyebut Abu Akleh sebelumnya sempat mengirim pesan terakhir melalui email pada pukul 06.13 waktu setempat.

"Pasukan pendudukan menyerbu Jenin dan mengepung sebuah rumah di lingkungan Jabriyat. Dalam perjalanan ke sana, saya akan membawakan Anda berita segera setelah gambarnya menjadi jelas," tulis Abu Akleh dalam pesannya.

Seorang reporter yang berada dalam kendaraan yang sama dengan Abu Akleh menjelaskan, tentara Israel bersikeras menembak untuk membunuh.

"Kami semua mengenakan rompi dan helm. Kami adalah empat jurnalis di area terbuka. Tidak ada konfrontasi atau tembakan yang dilepaskan oleh para pejuang Palestina," ujarnya.

"Tentara pendudukan tidak berhenti menembak bahkan setelah dia pingsan. Saya bahkan tidak bisa mengulurkan tangan untuk menariknya karena tembakan," sambungnya.

Baca juga: 3 Orang Dilaporkan Tewas dalam Serangan di Israel Tengah

Kepresidenan Otoritas Palestina telah mengecam pembunuhan Abu Akleh sebagai sebuah kejahatan.

"Kepresidenan menganggap pemerintah Israel bertanggung jawab penuh atas kejahatan keji ini," katanya dalam sebuah pernyataan.

Pernyataan itu mengatakan, pembunuhan Abu Akleh adalah bagian dari kebijakan pendudukan yang menargetkan wartawan untuk mengaburkan kebenaran dan melakukan kejahatan secara diam-diam.

Dalam sebuah pernyataan, Jaringan Media Al Jazeera mengutuk pembunuhan itu dan menganggap Israel melanggar hukum internasional.

Bagi Aljazeera, pembunuhan itu merupakan kejahatatan keji dan dimaksudkan untuk mencegah media memenuhi pesannya.

"Kami menganggap pemerintah Israel dan pasukan pendudukan bertanggung jawab atas pembunuhan mendiang Abu Akleh," kata Al Jazeera.

Jaringan Media Aljazeera pun mendesak masyarakat internasional untuk meminta pertanggungjawaban pasukan pendudukan Israel atas penargetan dan pembunuhan yang disengaja terhadap Abu Akleh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com