Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Paylater Bikin Candu dan Utang Menumpuk? Begini Kata Ekonom

Kompas.com - 07/05/2022, 20:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Era digital memberikan kemudahan bagi masyarakat yang ingin melakukan pinjaman. Salah satunya dengan menggunakan fitur paylater yang kian menjamur di beragam platform digital.

Paylater adalah istilah yang merujuk pada transaksi pembiayaan barang atau jasa.

Sama seperti namanya, paylater memungkinkan pengguna untuk menunda atau mencicil pembayaran melalui suatu platform.

Platform yang menyediakan pembayaran ini pun beragam. Mulai Shopee dengan SPayLater, GoPay dengan GoPay PayLater, OVO dengan OVO PayLater, dan masih banyak lagi.

Kemudahan layanan "beli sekarang bayar nanti" yang ditawarkan paylater, dinilai sebagian orang bisa membuat candu para penggunanya.

Tak sedikit pula yang takut dan mewanti-wanti penggunaan paylater lantaran dianggap bisa membuat utang menumpuk.

Peringatan tersebut seperti yang disampaikan oleh salah satu warganet Twitter pada Jumat (6/5/2022).

"Jgn pernah nyoba pakai paylater, apapun itu bentuknya. Repeat. Jgn pernah nyoba pake paylater. Suatu saat tar nyesel," tulis warganet Twitter ini.

Lantas, benarkah paylater membuat kecanduan dan utang menumpuk?

Baca juga: Apa Itu Shopee PayLater, dan Dampaknya jika Terlambat Bayar Tagihan

Semua tergantung pengguna

Pengamat ekonomi sekaligus Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan paylater adalah fasilitas kredit konsumsi.

Oleh karena itu, sebenarnya tidak ada beda antara paylater dengan kartu kredit atau pinjaman kredit tanpa agunan (KTA).

"Bedanya paylater melekat pada aplikasi digital sehingga proses verifikasinya jauh lebih cepat dari jenis kredit lainnya," ujar dia saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (7/5/2022).

Permasalahan paylater, imbuh Bhima, biasanya terjadi saat peminjam tidak membaca secara detail konsekuensi bunga dan denda keterlambatan.

Misalnya, keluhan soal denda keterlambatan 5 persen per hari atau kaget karena bunganya yang tinggi.

Menurut Bhima, hal tersebut sudah dijelaskan dalam persyarataan saat mengajukan paylater.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com