Penurunan kandungan gizi dalam makanan bersantan yang dipanaskan ini terjadi lantaran beberapa vitamin di dalamnya mudah larut dalam air. Sebagai contoh, vitamin B dan vitamin C.
"Jadi bila sayuran bersantan dipanaskan berkali-kali, maka vitamin dalam sayurannya akan semakin rusak," imbuhnya.
Baca juga: Mengenal Santan Kelapa, Manfaat dan Risiko untuk Kesehatan Tubuh
Selain kandungan gizi yang berkurang, makanan bersantan yang dipanaskan juga dapat mengakibatkan peningkatan kadar kolesterol jahat.
"Dia (makanan bersantan) itu dipanaskannya aman, tetapi efeknya di dalam tubuh itu dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat," ujar Inge.
Peningkatan kadar kolesterol jahat itu terjadi lantaran timbulnya lapisan lemak di dalam olahan santan. Lemak jenis inilah yang diketahui dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat atau low-density lipoprotein (LDL).
Tingginya kadar kolesterol jahat di dalam tubuh dapat berisiko memicu terjadinya penyumbatan pembuluh darah hingga penyakit jantung.
Baca juga: Resep Semur Daging Kambing, Sajian Khas Idul Adha Tanpa Santan
Diberitakan Kompas.com, Chef Hotel Santika Cirebon Aguk Prasetiyo memberikan tips memanaskan makanan bersantan tanpa mengubah kualitasnya.
Berikut tips memanaskan makanan bersantan:
Aguk menyarankan, panci yang akan digunakan untuk memanaskan makanan bersantan sebaiknya dihangatkan terlebih dahulu
Caranya dengan meletakkan panci dalam keadaan kosong di atas api.
Setalah panci terasa hangat, masukkan makanan bersantan yang akan dipanaskan. Dengan begitu makanan bersantan akan lumer secara perlahan.
Baca juga: Cara Menyimpan Santan Sisa agar Tetap Awet
Saat memanaskan makanan bersantan, pastikan menggunakan api kecil. Pasalnya, apabila api terlalu besar, maka santan akan cepat matang dan rentan pecah.
"Kalau pancinya panas dan apinya juga panas, santan akan matang dua kali dan overcooked," imbuh Aguk.