Mencabut kabel membantu mengisi ulang baterai dan kembali fokus pada hal terpenting dalam hidup.
Lebaran adalah waktu yang tepat untuk me-restart aktivitas media sosial kita, kemudian mengisinya dengan beragam aktivitas fisik.
Perjalanan yang panjang dan melelahkan jangan sampai disia-siakan untuk berinteraksi dengan orangtua dan kerabat di kampung.
Selepas swa foto dan selfie bersama keluarga, maka lepaskan diri untuk tenggelam dalam obrolan tentang masa lalu, saat ini dan masa depan.
Belajarlah dari mereka yang hidup di sana dengan segala kearifan lokal, kenal tetangga dari depan rumah hingga berbeda dusun. Setiap lekuk gang dan siapa yang menempati rumah-rumahnya.
Perbanyaklah interaksi dengan keluarga, menjaga diri dari media sosial maka kita akan lebih mudah merasakan manfaatnya.
Gali pengetahuan, kenalkan pengalaman dan ambil nilai-nilai bijak yang bertebaran di kampung halaman. Dari mulai gotong royong, tenggang rasa hingga tepo seliro.
Ada sejumlah langkah yang bisa dilakukan di saat Hari Raya Lebaran atau liburan, merujuk dari artikel Cone Health sebuah jaringan perawatan kesehatan nirlaba ada beberapa hal yang cukup relevan bisa dilakukan dengan sejumlah penyesuaian pada hari Lebaran.
Hubungan antara kesehatan dan media sosial sangatlah kompleks. Di satu sisi, media sosial membantu kita mempertahankan hubungan sosial yang penting dengan teman dan anggota keluarga yang jauh.
Tetapi pada saat yang sama, beberapa konten media sosial dapat meningkatkan perasaan cemas dan depresi.
Saat itu terjadi, maka kemauan dan kemampuan kita membatasi media sosial menjadi prasyarat penting.
Kita bisa balas pesan yang masuk ke medsos dalam respons yang lambat dengan menyampaikan bahwa tidak dapat cepat membalas karena lebih fokus bersilaturahim.
Pasti akan mengerti dan memahami, bahkan bisa jadi menginspirasi bagi orang lain.
Fokus pada teman-teman kehidupan nyata.
Media sosial bisa menjadi cara yang bagus untuk mengikuti apa yang sedang dilakukan teman jarak jauh dan keluarga.
Namun, aktivitas suka (loves) dan komentar di media sosial tidak selalu memberikan hubungan interpersonal yang sama seperti percakapan melalui telepon, obrolan video, atau bahkan pesan teks.