Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putra Harmoko: Nama Ayah Saya Bukan Singkatan dari Harun Mohamad Kohar

Kompas.com - 14/04/2022, 07:30 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pihak keluarga Menteri Penerangan Republik Indonesia pada era Presiden Soeharto, Harmoko, mengoreksi nama Harmoko yang disebut singkatan dari Harun Mohamad Kohar. 

Menurut Azisoko Harmoko, putra almarhum Harmoko, nama ayahnya yang sebenarnya hanya Harmoko, bukan singkatan dari Harun Mohamad Kohar.

Hal itu diungkapkan Dimas, sapaan Azisoko, setelah mengetahui di sejumlah pemberitaan media bahwa nama ayahnya disebutkan yaitu Harun Mohamad Kohar dan disingkat menjadi Harmoko. 

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Harmoko Minta Soeharto Mundur dan Mahasiswa Duduki Parlemen

Tidak tahu Harmoko jadi Harun Mohamad Kohar

Dimas mengaku tidak tahu dari mana asal mulanya mengapa banyak pihak menulis nama Harun Mohamad Kohar disebut sebagai nama asli ayahnya.

“Nah, itu dia. Saya juga tidak tahun dari mana (asal nama Harun Mohamad Kohar muncul). Setahu saya dulu bapak ibunya almarhum juga memanggilnya Harmoko,” ujar Dimas saat dihubungi, Rabu (13/4/2022).

Dimas juga mengatakan, selain Harmoko, nama-nama saudara ayahnya juga mirip dengan menggunakan awalan “Har”.

“Saudara-saudara bapak juga namanya hampir mirip, ada Hariaji, Harsono, dan lain-lain,” kata dia.

Tahu dari pemberitaan Kompas.com

Dimas pertama kali mengetahui bahwa nama ayahnya banyak dituliskan sebagai sebuah nama “akronim” usai membaca salah satu berita di Kompas.com (saat ini sudah diperbaiki).

Dia kemudian menemukan penulisan singkatan nama ayahnya ternyata juga dituliskan di sejumlah media lain, termasuk Wikipedia.

Kepada Kompas.com, Dimas mengatakan bahwa nama asli ayahnya “Harmoko” saja tanpa embel-embel lain, dan bukan merupakan akronim dari nama lain.

“Harmoko saja (nama aslinya). Kecuali di paspor pakai nama orangtua almarhum untuk last name,” terangnya.

Dimas berharap, jika ada yang mengutip nama ayahnya sebagai nama akronim tertentu agar bisa membetulkan hal tersebut.

Baca juga: Harmoko dan Kalimat Ikonik Menurut Petunjuk Bapak Presiden

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com