Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Fakta Tewasnya Anak Anggota DPRD Kebumen karena Klitih di Yogya

Kompas.com - 05/04/2022, 09:57 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Klitih kembali makan korban di Yogyakarta. Seorang remaja bernama Dafa Adzin Albasith (18) tewas setelah terkena sabetan benda tajam pada Minggu (3/4/2022) dini hari.

Aksi kejahatan jalanan anak anggota DPRD Kebumen itu berlokasi di Jalan Gedongkuning, Kota Yogyakarta.

Korban yang berasal dari Kebumen merupakan siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta.

Baca juga: Klitih di Jogja Tewaskan Anak Anggota DPRD Kebumen, Apa Itu Klitih?

Berikut 8 fakta aksi klitih di Yogyakarta yang menewaskan anak anggota DPRD Kebumen.

1. Kronologi kejadian

Dikutip dari Kompas.com, Senin (4/4/2022), Direktur Reserse Kriminal Umum Polda DIY Kombes Pol Ade Ary Syam Indriadi mengatakan, kejadian bermula saat Dafa sedang mencari makan sahur bersama kawannya pada Minggu (3/4/2022) pukul 02.10 WIB.

Sekitar 50 meter sampai 100 meter berjalan, kelompok korban mampir di warung untuk makan sahur. Sebagian orang dari kelompok Dafa sedang memesan makanan, dan sisanya sedang memarkirkan kendaraan.

Kemudian lewat dua motor yang digunakan oleh 5 orang yang memblayer atau me-gas motor seperti nada mengejek.

"Karena memblayer (dari pihak pemotor lain), kelompok Dafa ini mengejar kelompok pelaku ke arah utara di Jalan Gedongkuning," ujar Ade.

Ade menyebut, saat itu ada 4 motor yang mengejar dari kelompok korban.

2. Korban dihantam gir motor

Setelah dikejar, kelompok pelaku memutar balik, menunggu kelompok korban tiba.

Motor pertama dari kelompok korban tidak terkena benda tajam yang dibawa kelompok pelaku, sehingga lolos.

Pada motor kedua dari kelompok korban inilah Dafa membonceng temannya.

Temannya berhasil menghindari serangan benda tajam, namun nahas, Dafa yang duduk di belakang terkena sayatan benda tajam dan mengalami luka berat di wajah.

Ade mengatakan, berdasarkan keterangan para saksi, benda tajam yang digunakan adalah gir motor dan tali.

"Nah korban berada di motor kedua posisi di bonceng di belakang, karena yang memboncengkan mengelak kena ke mukanya korban sehingga korban mengalami luka di mukanya akibat kekerasan benda tajam yang diduga berdasarkan keterangan para saksi itu menggunakan gir dan menggunakan tali," jelas Ade.

Baca juga: Pelajar di Yogyakarta Jadi Korban Kejahatan Jalanan, Pelaku Sempat Provokasi Korban

 

3. Ditolong polisi

Setelah ada korban yang terluka, dua motor kelompok korban balik arah dan pelaku ke arah selatan, sementara dua motor pelaku melarikan diri.

Kemudian, Dafa yang terluka ini bersama teman-temannya ke arah timur dan ditemukan oleh petugas Direktorat Sabhara Polda DIY.

Petugas kemudian menolong korban dan membawanya ke Rumah Sakit Hardjolukito.

4. Korban meninggal di rumah sakit

Setibanya di rumah sakit, korban sempat mendapat pertolongan dan tindakan medis akibat luka berat pada bagian kepala.

Namun sayangnya tidak lama setelah itu korban meninggal dunia.

"Korban meninggal di rumah sakit beberapa saat setelah ditemukan oleh petugas kami. Dibawa rumah sakit meninggal dunia," kata Ade.

 

5. Pelajar SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta

Dikutip dari Kompas.com, Senin (4/4/2022), Dafa Adzin Albasith adalah siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta.

Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta, Slamet Purwo mengatakan, dalam keseharian Dafa aktif di bidang organisasi sekolah, yakni di Ikatan Pemuda Muhammadiyah (IPM).

Dafa juga sempat menjadi panitia pentas seni online di sekolahnya beberapa waktu lalu.

Baca juga: Klitih Jogja Kembali Terjadi, Kadisdikpora DIY: Siap Gandeng TNI untuk Bina Pelajar

 

6. Polisi masih melakukan olah TKP

Ade mengatakan, pihak kepolisian Polda DIY masih melakukan pendalaman dan olah TKP.

"Olah TKP masih kita dalami, dan mencari saksi lagi selain orang-orang yang terlibat, maksudnya para korban, bapak hansip, dan orang-orang di angkringan itu, dan apakah terlihat di CCTV, dan sebagainya," ujar Ade.

Sementara itu, Ade mengatakan bahwa kejahatan benda tajam di jalanan ini terjadi karena adanya permasalahan dini hari dan pelajar.

"Mohon untuk orangtua untuk mengingat dan menjaga putra-putra kita agar tidak melakukan aktivitas di malam hari, dini hari, untuk apa, kejahatan jalanan ini menjadi tanggung jawab bersama," ujar Ade.

7. Korban adalah anak anggota DPRD Kebumen

Selain itu, Dafa yang merupakan korban tewas klitih di Gedongkuning, Yogyakarta diketahui adalah anak anggota DPRD Kebumen Madkhan Anis.

Baca juga: Sultan HB X Minta Kejahatan Jalanan yang Tewaskan Pelajar Diusut Tuntas

8. Sultan minta kasus diusut tuntas

Dilansir dari Kompas.com, Senin (4/4/2022), Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X (HB X) meminta pelaku penyerangan Dafa Adzin Albasith siswa SMA Muhammadiyah 2 untuk diproses secara hukum.

Menurutnya, kejadian yang menimpa Dafa sudah berlebihan dan harus mendapatkan tindakan secara hukum.

"Saya kira ini pelanggaran pidana. Cari aja diproses. Kalau itu berlebih, proses secara hukum. Ndak tahu umurnya berapa anak itu (pelaku)," ujar HB X saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (4/4/2022).

HB X mengatakan, satu-satunya cara untuk menekan angka kejahatan jalanan adalah dengan cara memproses secara hukum para pelaku tindak kriminal.

"Makanya itu satu-satunya cara proses hukum dengan cara itu kita bisa mengatasi persoalan," kata dia.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: #DIYdaruratklitih

Baca juga: Apa Itu Klitih, Aksi Kriminalitas Jalanan Remaja di Yogyakarta?

(Sumber: Kompas.com/Wijaya Kusuma, Wisang Seto Pangaribowo | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief, Ardi Priyatno Utomo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com